Kebhinekaan Indonesia sedang diuji. Sejumlah pihak dianggap tengah berupaya memecah belah bangsa mengatasnamakan agama.
Mantan Menteri Agama Muhammad Quraish Shihab menilai gejolak yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini lahir dari sesutau yang tidak menyenangkan. Karena ada yang tidak menyenangkan maka lahirlah protes sehingga ada upaya untuk mengubah apa yang tidak baik menjadi baik.
"Carilah sebabnya lalu kita perbaiki. Dalam konteks memperbaiki itu dalam agama dikatakan apabila Anda ingin memperbaiki sesuatu dengan mengambil suatu langkah tapi langkah Anda berdampak lebih buruk dari apa yang Anda alami, maka jangan lakukan itu," kata Quraish dalam wawancara khusus dengan Liputan6.com di kediamannya, Jakarta, Senin 16 Januari 2017.
"Jadi jangan sampai gejolak yang ada ini menjadikan kita berpecah belah, menjadikan negara kesatuan ini berantakan. Itu prinsip saya," imbuh ahli tafsir ini.
Menurut Quraish, selain berusaha memperbaiki, semua pihak hendaknya mengintrospeksi diri. Bila masing-masing pihak bertahan dengan argumennya, Indonesia bisa mengalami krisis seperti yang terjadi di Timur Tengah.
"Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki apa yang bisa kita perbaiki. Membutuhkan introspeksi, dan juga kesadaran, dan boleh jadi yang keterlaluan membutuhkan ketegasan. Ketegasan itu bukan berarti membunuh, memukul. Kita sesuaikan dengan kondisi yang ada. Jangan sampai mengakibatkan sesuatu yang lebih parah," ungkap dia.
"Marilah kita kembali ke pesan semua agama, yaitu mari kita mencari kedamaian," Quraish memungkas.
PT Ganda Alam Makmur Raih Penghargaan Tamasya Award 2024 dari Kementerian
ESDM
-
JAKARTA – PT Ganda Alam Makmur (GAM), perusahaan batu bara yang beroperasi
di Kutai Timur, Kalimantan Timur, berhasil meraih Penghargaan Tambang
Menyejah...
1 jam yang lalu