Rabu, 30 Maret 2016

Quraish Shihab Menjawab: Shalat Arba‘în

Tanya:
Bagaimana sebenarnya persoalan shalat empat puluh kali [arba‘în] di Masjid Nabawi Madinah? Mohon penjelasan tuntas dari Ustadz, dan bagaimana sebaiknya sikap kita dalam hal itu? Sebab, sering kali pelaksanaannya dipaksakan sehingga menimbulkan kesulitan-kesulitan.

[Abdullah Mahmud – via formulir pertanyaan]

Jawaban Lengkap M. Quraish Shihab:

Tidak dapat disangkal bahwa amat banyak hadits Nabi saw yang menguraikan keutamaan Masjid Nabawi serta ganjaran shalat di masjid itu. Tetapi, hadits yang berbicara tentang ganjaran shalat empat puluh kali di masjid itu tidak ditemukan dalam al-Kutub as-Sittah atau al-Shihah as-Sittah [Enam Kitab Hadits Sahih atau Standar].

Memang, hadits tentang ganjaran shalat empat puluh kali [arba‘în] di Masjid Nabawi ditemukan dalam beberapa kitab hadits, tetapi semua merujuk kepada dua sumber, yakni kitab hadits Musnad Ahmad [jil. III, hlm. 155] karya Imam Ahmad bin Hanbal dan al-Mu'jam al-Awsath [jil. II, hlm. 32] karya ath-Thabari. Kedua sumber ini menyajikannya dengan satu jalur yang sama, yakni dari seseorang bernama al-Hakam bin Musa, yang –katanya– meriwayatkan dari 'Abd ar-Rahman bin Abu ar-Rijal, dari Nubayth bin 'Umar ['Amr], dari Anas bin Malik, dari Rasulullah saw yang bersabda, "Barang siapa mengerjakan empat puluh shalat di masjidku dan tidak ketinggalan satu shalat pun, maka tercatat baginya [dia memeroleh hak] pembebasan dari neraka, keselamatan dari siksa, dan terbebas dari kemunafikan." Baca Selanjutnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi