Selasa, 12 April 2016

Ode untuk Stalin

Rabu pagi: 26 Juni 1907

Udara menyengat. Jarum jam menunjuk angka 10.30. Alun-alun Tiflis ramai. Tanpa diketahui banyak orang, beberapa pemuda buruh bersenjata revolver siaga di sudut-sudut jalan. Di lantai bawah kedai Tilipuchuri para gengster menunggu tanda. Di atap yang tersembunyi, para pengintai berusaha tak memincingkan mata. Sebuah peristiwa penting sedang berjalan. Sebuah operasi rahasia yang disusun oleh Josef Djugasvili selama berbulan-bulan. Semua dikerjakan dengan kehati-hatian tingkat tinggi. Celah kegagalan sebesar rambut pun berusaha ditutup, kalau memang ada.

Akhirnya Bachua memberikan tanda: melemparkan koran yang dibacanya ke samping. Apel—sebutan untuk granat—meledak: empat jumlahnya. Kekacauan menjalar di alun-alun. Seekor kuda terburai isi perutnya. Tubuh yang terkena ledakan terpotong kecil-kecil. Sesaat setelah itu suara tembakan pecah. Polisi tak menduga ada serangan kejutan. Dan dalam waktu kurang dari 15 menit uang milik bank yang dibawa oleh kasir dan dikawal tentara, lenyap.

Itu bukan kisah dalam film laga. Kejadian itu nyata. Dicatat oleh Simon Sebag Montefiore dalam bukunya, Young Stalin. Perompokan uang bank di alun-alun Tifilis itu telah melambungkan pelaku utamanya: Josep Djugasvili—yang kelak dikenal dengan nama Stalin. Baca Selanjutnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi