Tersebutlah kisah cinta segitiga antara DI, ZA, dan SR. DI pacaran dengan SR [anak di bawah umur]. Keduanya sudah pernah ngencuk. Di balik punggung SR, DI ngencuk dengan ZA, kekasih lamanya. Kebongkar. SR naik pitam. Ia menuntut digelar pengadilan internal di organisasi mereka. Keputusan diambil, tapi tak memuaskan pihak yang berseturu. Akibat selanjutnya ternyata gawat: organisasi retak. Bagaimana Marxisme menyelesaikan problem ngencuk segitiga ini? Karena ketiganya aktivis Kiri, mau tidak mau Marxisme harus ambil bagian. Contoh ngencuk yang lain. BW pengin ngencuk, tapi tidak tahu harus dengan siapa. Karena sudah tidak tahan, ketika melihat S tidur telentang, BW langsung menindihnya. Untung- untungan pikir BW, siapa tahu S mau juga. Tapi ternyata S tak mau. BW kena tampar. Kasus ini dimajukan ke makamah partai. Bagaimana Marxisme menyelesaikan problem ngencuk yang bertepuk sebelah tangan ini? Karena keduanya aktivis Kiri, mau tidak mau Marxisme harus ambil bagian.
Lihat Selengkapnya