Rabu, 30 September 2015

Seks

Beberapa orang berpendapat [dan mungkin yakin], kunci hidup manusia sebetulnya ada pada seks, berhubungan badan, bersanggama itu. Semakin manusia mengerti apa itu bersanggama, semakin mereka akan paham: seks bukan perkara melepas hajat hewani. Orang-orang yang mengerti akan memandang [dan melakukan] seks sebagai ritual untuk mengetahui dan merasakan keabadian dan kenisbian. Lihat Selengkapnya

Selasa, 29 September 2015

Pak Nengah

Tiba-tiba saya teringat Pak Nengah. Saya pernah berguru meditasi dengannya. Dia petani biasa di daerah Tabanan. Pertemuan saya dengan Pak Nengah agak kebetulan. Waktu itu, berkali-kali saya ke Bali hanya untuk mencari sebuah pura bernama Pucaksari. Pura tersebut menurut kajian pustaka yang waktu itu pernah saya lakukan, adalah tempat bergurunya Ronggowarsito. Sayang, pencarian saya kandas. Tapi saya bersyukur bisa bertemu dengan Pak Nengah. Lihat Selengkapnya

Senin, 28 September 2015

Kebangkitan Kiai Rakyat?

Dalam sebuah wawancara yang cukup tajam dan agak “sarkastik”, meski diselingi di sana-sini dengan humor, Widodo Sunu, tokoh pejuang gerakan tani Urutsewu Kebumen yang hari-hari ini berjibaku dengan sengketa perebutan lahan oleh aparat, melontarkan sinyalemen agar baiknya PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dibubarkan saja, apabila tidak bisa berbuat apa-apa untuk “umat”-nya yang sedang dilanda kesusahan. Cukup NU kultural, tidak perlu struktural. Apalagi bila NU hanya dijadikan alat untuk berebut jabatan oleh pengurusnya dan bungkam ketika “umat” menunggu uluran tangan. Lihat Selengkapnya

Minggu, 27 September 2015

Perang Media di Mina

Setidaknya ada dua kesimpulan yang bisa dibaca dari berita-berita serta opini yang dimuat di berbagai media tersebut. Pertama, kebanyakan media Iran, Lebanon, Turki, Inggris, Amerika Serikat, mengulas bahwa akar persoalan peristiwa tersebut adalah mismanajemen Arab Saudi serta komersialisasi penyelenggaran haji dengan standar pengelolaan yang tidak bergerak maju. Media-media Iran misalnya, mengkritik keras Arab Saudi dan meminta pengelolaan ibadah haji dikelola bersama oleh OKI (Organisasi Kerjasama Islam) agar lebih transparan. Lihat Selengkapnya

Tata Kelola Mekkah Yang Berantakan

Hotel, mal, dan pusat belanja memang bertebaran di sekeliling kompleks Masjidil Haram. Namun fasilitas kesehatan seperti rumah sakit sangat minim (Foreign Policy, 22/9). Rumah Sakit Ajyad, rumah sakit terdekat dari kompleks Masjidil Haram, hanya memiliki kapasitas 52 tempat tidur. Lihat Selengkapnya

Hasil Hutan Riau Habis untuk Belanja Pegawai

Peneliti Forum Indonesia Transparansi Anggaran Provinsi Riau, Triono Hadi, mengatakan hasil kekayaan hutan yang diperoleh Provinsi Riau tercatat dalam Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH). Hasil PSDH ini seharusnya digunakan untuk pelestarian lingkungan. Terutama pada hutan dan lahan yang terbakar tiap tahunnya. “Selama ini hasil hutan tidak dikembalikan untuk pelestarian lingkungan (hutan). Yang terjadi justru keuntungan hasil hutan dirampok habis untuk belanja gaji pegawai pemerintah daerah setempat,” kata Triono berdasarkan keterangan resminya di Jakarta. Lihat Selengkapnya

Sabtu, 26 September 2015

Kepret

Riwayat hubungan Rizal Ramli dan Jusuf Kalla sebetulnya cukup panjang dan menarik. Dengan JK, Rizal pernah terlibat “sengketa” kasus dana Bulog yang berujung pada pemberhentian Abdurrahman Wahid sebagai presiden RI. Ketika itu, Rizal yang menjabat sebagai kepala Badan Urusan Logistik mengaku telah meminta wakil kepala Bulog, Sapuan untuk mengembalikan dana Yayasan Karyawan Bulog Rp 35 miliar yang telah dicairkannya. Lihat Selengkapnya

Jumat, 25 September 2015

Rezim Pompa Air

Krisis dan resesi ekonomi itu seperti bencana kekeringan. Kalau sekadar untuk mengairi beberapa ratus hektare sawah, kita bisa mengerahkan mesin pompa, mulai dari ukuran kecil hingga raksasa. Namun kita tak bisa menggunakan cara tersebut sepanjang waktu, apalagi untuk menyelamatkan jutaan hektare lahan. Secara ekonomi, cara itu jelas muspro. Lihat Selengkapnya

Kamis, 24 September 2015

Damai

Siang ini saya sengaja menunggu kepulangan Kali dari sekolah. Dua hari lalu, ada sedikit soal. Kali digigit temannya hingga memar dan luka. Temannya yang menggigit adalah seorang anak berkebutuhan khusus. Saya memang memilih sekolah Kali karena dua hal. Pertama karena tidak ada pekerjaan rumah. Kedua karena dicampur dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Tidak dibeda-bedakan. Lihat Selengkapnya

Rabu, 23 September 2015

Marah

Suatu pagi sebelum rapat terbatas kabinet, sejumlah menteri terlihat asik ngobrol antarmereka. Ada yang sembari duduk. Ada yang sambil berdiri. Sebagian terlihat tertawa. Lalu pintu besar terbuka. Presiden SBY masuk. “Masih bisa tertawa-tawa, asap seperti itu?” Lihat Selengkapnya

Selasa, 22 September 2015

Poligami

Hingga akhir tahun 1990-an, ejek-ejekan dan sindiran poligami selalu diarahkan ke NU. Misalnya ada lelucon begini: "Kenapa masalah prostat lebih banyak dialami lelaki Muhammadiyah ketimbang lelaki NU? Sebab lelaki Muhammadiyah hanya beristri satu." (Tentu saja tak semua lelaki Muhammadiyah beristri hanya satu). Lihat Selengkapnya

Senin, 21 September 2015

Semua Tombol Kekuasaan di Ujung Jari Jokowi

“Situ bisa jadi Presiden karena kita-kita yang duduk di sini.” Demikian kira-kira kata-kata yang disemburkan ke Jokowi tak lama setelah dia memenangkan pemilihan presiden pada 2014. Yang menyemburkan bukan orang sembarangan. Tentu kita sulit mengklarifikasinya untuk hal yang sesensitif itu. Namun secara substansial benar belaka. Jokowi adalah orang yang didudukkan. Modal Jokowi 'hanyalah' peluang menang dan dukungan publik yang besar. Dia tak punya partai, bukan petinggi partai, tak punya duit banyak, dan bukan figur yang sudah malang melintang di blantika nasional. Lihat Selengkapnya

Minggu, 20 September 2015

“Besar, Puas, Tahan Lama”

“Kuat” dan tahan lama dalam melakukan hubungan seks menjadi salah satu karakteristik yang harus dipenuhi oleh laki-laki sebagaimana pandangan masyarakat pada umumnya. Jika hal ini tidak dapat terpenuhi, maka konsumsi obat kuat dapat menjadi salah satu pilihan. Upaya laki-laki dalam memenuhi karakteristik tersebut sebenarnya tidak terlepas dari apa yang disebut oleh Connell (1987) sebagai hegemonic masculinity (Kimmel, 2005:30). Hegemonic masculinity dijelaskan oleh Connell (1987) sebagai bentuk maskulinitas dominan yang secara kultural seringkali dilihat paling bernilai dan menjadi dasar pengajaran untuk menjadi “laki-laki sejati” (Kimmel, 2005:30). Oleh karenanya, jelas sejumlah kualitas harus dipenuhi sehingga seorang laki-laki dapat dikatakan maskulin. Lihat Selengkapnya

Sabtu, 19 September 2015

Kabinet Wacana

Kenyataan bahwa presiden kembali blusukan, mulai dari mengunjungi hutan yang terbakar, mengajak makan siang tukang ojek hingga para dekan Fakultas Ekonomi, lalu turun kembali mengunjungi warga Jakarta, di tengah tanda tanya agenda ekonomi yang akhirnya disikapi dengan deregulasi, hanya mengkonfirmasi penilaian lama ini.

Jumat, 18 September 2015

Mojok

Banyak hal yang membuat seseorang merasa berbahagia dan beruntung. Dan di Jumat yang agung ini, saya merasa beruntung dan berbahagia karena mendapat kiriman buku “Mojok” dari penerbit Buku Mojok, Yogyakarta. Buku yang berisi 50 tulisan pilihan dari 31 penulis di mojok.co itu, saya terima beberapa jam usai saya mandi junub Jumat, dan tentu saja membuat badan saya bertambah segar karena hati dan pikiran saya juga segar. Lihat Selengkapnya

Kamis, 17 September 2015

Benarkah Dilarang Memotong Rambut dan Kuku bagi yang Ingin Berkurban?

Terkait pertanyaan tersebut, larangan ini didasari pada hadis Nabi SAW yang berbunyi; “Siapa saja yang memilik hewan qurban dan ingin berqurban apabila telah muncul hilal (memasuki awal) Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.” (Hadits Riwayat Imam Muslim Nomor 1977, 3/1566). Hadis ini benar/sahih diriwayatkan Imam Muslim dan lainnya (seperti Abu Daud, al-Nasai), dari Ummu Salamah RA, istri Rasulullah SAW. Lihat Selengkapnya

Gubernur Jawa Tengah Persoalkan Film Samin vs Semen

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersoalkan kemunculan film bertema lingkungan hidup berjudul Samin vs Semen yang mengangkat polemik proyek pabrik semen di Pati maupun di Rembang, Jawa Tengah. Politisi PDI Perjuangan ini menilai film tidak fair baik judul maupun kontennya. “Lha aktornya (film) saja tidak mengakui,” kata Ganjar Pranowo kepada Tempo di Semarang, Senin 16 September 2015. Lihat Selengkapnya

Rabu, 16 September 2015

Bara di Lahan Sawit (2)

Konflik Tak Kunjung Padam
Belakangan ekspansi perkebunan kelapa sawit memang berlangsung pesat. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhannya mencapai 35 persen. Kini total luas lahan sawit di Indonesia telah menyentuh 10 juta hektare. Padahal, pada 2008 baru ada 7,4 juta hektare. Menurut Direktur Profundo Jan Willem van Gelder, rata-rata setahun pertambahan kebun sawit mencapai 520 ribu hektare atau seluas Pulau Bali. Lihat Selengkapnya

Selasa, 15 September 2015

Bara di Lahan Sawit (1)

Bisnis perkebunan sawit memang tak ada matinya. Sawit menjadi salah satu primadona pemerintah dalam menggaet devisa yang berguna dalam menambah pundi-pundi kas negara. Namun, bahwa sawit sebagai tanaman monokultur juga mendatangkan kerusakan lingkungan berupa kehancuran hutan dan ekosistemnya, termasuk mendatangkan malapetaka bagi manusia yang terkena imbas karena hak-hak mereka ditabrak, juga sulit dibantah. Lihat Selengkapnya

Senin, 14 September 2015

Mengapa Denny J.A. Begitu Terobsesi Menjadi Tokoh Penting?

Buku "33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh" (KPG, 2012) bukanlah buku pertama yang menempatkan Denny J.A. sebagai tokoh penting terkait sebuah bidang. Pada 2008, juga telah terbit buku "10 Tahun Reformasi: Bakti untuk Indonesia - Enam Ikon Pembawa Tradisi Baru" (Sinar Harapan, 2008), yang menempatkan Denny sebagai salah satu dari enam ikon Reformasi. Lihat Selengkapnya

Minggu, 13 September 2015

Saut

Kecuali karya-karyanya, saya tak kenal Saut Situmorang secara personal. Salah satu karya Saut yang saya sukai adalah puisi berjudul “Hujan dan Memori,” puisi sederhana yang mengisahkan perasaan cinta yang sederhana. Sekali atau dua kali, saya pernah mengirim pesan ke inboxnya dan berjanji akan menemuinya di Malioboro Jogja, tapi janji saya tak pernah kesampaian. Lihat Selengkapnya

Sabtu, 12 September 2015

Maket Politik

Setiap orang adalah politisi, dan seluruh pernyataan adalah politis. Begitulah kondisi zaman kita, hari ini. Hanya, kehadiran teknologi digital dan media sosial sepertinya telah mengaburkan pandangan sejumlah orang bahwa berpolitik cukup dilakukan secara individual lewat sentuhan keypad, atau berkomplot lewat petisi online saja, tanpa perlu berserikat, berkumpul dan berpartai secara riil. Inilah yang telah melahirkan ironi besar zaman ini: era politik dimana orang justru anti-partai politik. Lihat Selengkapnya

Jumat, 11 September 2015

Bencana Asap dan Balada Negeri Sawit (1)

Presiden Joko Widodo harus memimpin langsung upaya penegakan hukum dan mengkaji perizinan atas perusahaan besar yang diduga terlibat dalam bencana kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Selama ini pemerintah masih cenderung menyalahkan masyarakat kecil ketika bencana kebakaran hutan dan lahan terjadi. Lihat Selengkapnya

Kamis, 10 September 2015

Ejakulasi

Ini tentang pentingnya seks bagi seorang pemimpin, dan marilah kita berbicara tentang seks agar hidup tidak terlalu tegang. Cukuplah yang tegang-tegang diperlihatkan di tempat tidur berkasur empuk, berseprai tebal. Dan tulisan ini pun tak perlu ditanggapi serius apalagi dianalisis dengan pisau sunat. Mariska Lubis, penulis buku “Wahai Pemimpin Bangsa!! Belajar Dari Seks, Dong”, lima tahun silam mengusulkan, perlunya dilakukan tes masalah seksual dan kejiwaan seksual bagi calon pemimpin. Entah calon bupati, gubernur, presiden dan sebagainya. Tesis dia sederhana: masalah dan perilaku seksual seseorang berhubungan erat dengan perilakunya bila menjadi pemimpin, dan saya kira, usulannya menarik. Lihat Selengkapnya

Rabu, 09 September 2015

Menagih Janji Gubernur Ganjar

Perempuan-perempuan di Desa Tegaldowo dan Desa Timbrangan, Rembang, sudah 447 hari lebih bertahan di tenda perjuangan, tapak pabrik semen PT Semen Indonesia. Mereka adalah petani, yang dari kakek-nenek mereka mewariskan tanah untuk ditanami. Mereka kepanasan, kedinginan, dan kehujanan. Mereka dipukul, ditendang, diintimidasi, dan diteror oleh aparat kepolisian dan preman. Lihat Selengkapnya

Selasa, 08 September 2015

Mengenang Munir

Bagaimana seorang pahlawan mesti dikenang? Saya tak pernah suka pada konsep pahlawan. Pahlawan cenderung membentuk imaji sesosok manusia yang superior, seringkali egois, dan kadang melahirkan jarak. Mereka adalah manusia pilihan yang menolak bekerja secara komunal. Lebih sering bekerja sendiri karena menilai tak ada manusia lain yang setara dan bisa bekerja sebaik dirinya. Lihat Selengkapnya

Minggu, 06 September 2015

Indonesia Darurat Gorengan

Saking pentingnya, gorengan bisa menjadi sasmita adanya ketidakberesan situasi negara. Naiknya harga cabai bisa dilihat dari pelitnya tukang gorengan menggelontorkan ranjau penambah nafsu makan itu. Minyak goreng langka tercermin dari hitamnya jelaga karena tukang gorengan memilih untuk mempertahankan minyak sampai tetes terakhir dan seterusnya. Lihat Selengkapnya

Sabtu, 05 September 2015

A Simple Life: Perempuan yang Menjadi Tua di Rumah Majikan

Kapan terakhir kali kita membicarakan Pekerja Rumah Tangga (PRT) di rumah kita? Bukan, bukan soal kapan mereka kembali dari mudik. Maksud saya, kapan terakhir kali kita membicarakan kehidupan mereka? Harus diakui, PRT kerap absen dalam pembicaraan di sebuah keluarga. Kecuali ketika kondisi rumah berantakan atau majikan butuh air panas sepulang bekerja, selebihnya PRT tak pernah dihadirkan dalam pikiran kita. Sependek pengalaman saya, sangat jarang menemukan gambaran majikan yang memikirkan peningkatan taraf hidup PRT-nya; bukan sekadar kenaikan gaji, tapi juga hak sosial dan budayanya. Padahal, PRT hadir sangat lekat dalam kehidupan keluarga Indonesia—atau setidaknya di Pulau Jawa—hampir di berbagai kelas sosial (dengan konsep relasi kerja yang bervariasi, tentunya). Lihat Selengkapnya

Jumat, 04 September 2015

Lambang Partai

Menyimak bergabungnya PAN ke dalam koalisi pemerintah, saya tiba-tiba teringat kepada kolom Agus Dermawan T. di Majalah GATRA No. 23/V, 24 April 1999, yang mengkritisi lambang-lambang partai politik di awal Reformasi dari sudut pandang seni. Menurut Agus, dari 48 partai yang menjadi peserta Pemilu 1999, bisa disebut bahwa hampir seluruhnya tidak serius dalam merancang lambang. Lihat Selengkapnya

Kamis, 03 September 2015

Menagih Janji Jokowi di Bidang Penyiaran

Tempo lalu Jokowi meminta stasiun TV berbenah dalam menyiarkan programnya. Ini aneh, karena sebagai presiden posisinya bukan meminta, tapi memerintahkan dengan menegakkan aturan. Semua ini semakin membingungkan karena Jokowi juga memberikan penghargaan kepada Surya Paloh, pemilik Metro TV, yang justru dengan telanjang telah kita lihat bagaimana kenorakannya mengekploitasi frekuensi publik. (Roy Thaniago)

Rabu, 02 September 2015

Ahok Bornas

Praktik kekuasaan Ahok, sebagai representasi bornas yang bergelimang popularitas di kalangan kelas menengah saat ini, jelas adalah contoh kasus yang perlu digunakan untuk memperjelas dampak himbauan bersatu dengan kebangkitan politik bornas. Bornas yang satu ini, Ahok, dalam praktik pemerintahannya telah mengembalikan kerjasama-kerjasama jasa perlindungan keamanan dan politik pada militer. Misalnya, ia membuat kesepakatan (MoU) dengan TNI untuk jasa pengamanan kawasan industri di DKI, yang artinya mengembalikan politik perburuhan Orde Baru. Ahok juga menggunakan kekerasan yang vulgar dan brutal dalam penggusuran rakyat miskin kota. Secara terbuka, ia mengabaikan pendekatan HAM dalam melihat persoalan pembangunan kota, khususnya terkait perebutan ruang hidup di kota. Dengan arogannya Ahok menyatakan, “Kalau saya ditanya, ‘Apa HAM anda?’ Saya ingin 10 juta orang hidup, bila dua ribu orang menentang saya dan membahayakan 10 juta orang, (maka dua ribu orang itu) saya bunuh di depan anda”. Lihat Selengkapnya

Selasa, 01 September 2015

Deja Vu

Diawali oleh "Ini Dia Duet Baru", dilanjutkan dengan "Jorjoran Rumah Mewah" dan "Silakan Impor Mobil Mewah", lalu terbitlah "Kredit Macet Bukan Main-main" ketika di utara sedang terjadi "Politik Cina Sesudah Deng" yang segera disusul oleh "Perang Investasi di Asia". Terus terang, membaca Indonesia hari ini, saya jadi teringat sampul-sampul Tempo tahun 1993 tadi. Entah kenapa.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi