“Kuat” dan tahan lama dalam melakukan hubungan seks menjadi salah satu karakteristik yang harus dipenuhi oleh laki-laki sebagaimana pandangan masyarakat pada umumnya. Jika hal ini tidak dapat terpenuhi, maka konsumsi obat kuat dapat menjadi salah satu pilihan. Upaya laki-laki dalam memenuhi karakteristik tersebut sebenarnya tidak terlepas dari apa yang disebut oleh Connell (1987) sebagai
hegemonic masculinity (Kimmel, 2005:30).
Hegemonic masculinity dijelaskan oleh Connell (1987) sebagai bentuk maskulinitas dominan yang secara kultural seringkali dilihat paling bernilai dan menjadi dasar pengajaran untuk menjadi “laki-laki sejati” (Kimmel, 2005:30). Oleh karenanya, jelas sejumlah kualitas harus dipenuhi sehingga seorang laki-laki dapat dikatakan maskulin.
Lihat Selengkapnya