Jumat, 08 Mei 2015

Strategi Kebudayaan? Defisit!

Lewat tulisannya, “Strategi Kebudayaan? Cukup!” di Kompas (24/03), Donny Gahral Adian (DGA) menawarkan ketelanjangan pada kita: tanggalkanlah seluruh kehendak, karena ia bisa memperbudak kita. Dengan menyebut Strategi Kebudayaan sebagai menempatkan manusia dalam posisi obyek, mau tidak mau DGA sedang menjadikan term ‘obyek’ sebagai bola liar yang boleh menerabas apa pun. Sehingga, misalnya, karena memakai celana adalah bagian dari imperatif tradisi dan kesusilaan, kita pun mungkin perlu untuk menanggalkannya. Lihat Selengkapnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi