Rabu, 14 Desember 2016

Adios, Companero Fidel Castro!

Tahun 1959, Presiden Batista digulingkan oleh kelompok komunis revolusioner bersenjata. Mereka mengambil alih kekuasaan dan menetapkan pemerintahan populer baru. Setahun kemudian 6.000 dokter dan tenaga medis profesional memilih eksil. Menyusul di tahun 1963, sekitar 3.000 guru dan sarjana yang minggat. Mayoritas menyeberang ke Florida, Amerika Serikat. Mereka tidak ingin tinggal dan diperintah oleh rezim komunis yang baru saja menggulingkan seorang diktator.

Di saat yang bersamaan, wabah penyakit menyebar luas di desa-desa. Rumah sakit dan pos-pos kesehatan kekurangan dana, peralatan dan sumber daya manusia. Di Havana, banyak fasilitas pendidikan yang mengalami defisit tenaga pengajar. Di daerah pedesaan, banyak sekolah tutup. Sementara, situasi politik juga belum sepenuhnya stabil. Pengadilan militer teradap ratusan loyalis Batista dengan tuduhan pelanggaran HAM sedang digelar.

Namun, sauh kadung diangkat. Kapal mesti berlayar.

Hal pertama yang dilakukan oleh pemerintahan komunis tersebut adalah meluncurkan reformasi serius di bidang kesehatan, pendidikan, hukum, dan reforma agraria. Tujuannya: pengentasan buta huruf, memperbaiki daya hidup, memberantas korupsi, dan merangsang kembali produksi di bidang pertanian. Undang-undang soal ini dirumuskan dan ditetapkan kurang dari satu semester.

Mei 1959, UU Reforma Agraria terbit. Akhir tahun 1960, seluruh perkebunan para bangsawan diambil alih negara. Termasuk perkebunan tebu milik keluarga Castro. Total, rezim Komunis Kuba berhasil mendapatkan dana segar sekitar 25 juta dolar. April 1961, aset tanah milik Gereja Katholik Roma resmi disita. Pertengahan Mei tahun itu, pembagian tanah dilakukan di bawah pengawasan Ministerio de Recuperacion de Bienes Malversados (Kementerian Pemulihan Aset-aset yang Disalahgunakan). Baca Selanjutnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi