Panama Papers mulai makan korban. Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson mengundurkan diri pada Selasa (5 April). Sigmundur dan istrinya pernah punya saham secara rahasia pada sebuah perusahaan cangkang (shell corporation) di British Virgin Island (BVI), yang mana perusahaan ini bertindak sebagai kreditor di beberapa bank di Islandia.
Hukum di Islandia memang mengharuskan anggota parlemen untuk membuka kepemilikan saham atau menjual kepemilikan saham pada perusahaan. Pada 2009 ketika masih menjabat sebagai anggota parlemen, Sigmundur memilih untuk menjual seluruh sahamnya kepada istrinya seharga 1 dolar. Namun demikian, hal ini tetap menjadi masalah. Sebab, ketika diangkat menjadi Perdana Menteri pada 2013, dirinya menentukan nasib bank-bank yang dalam kesulitan ekonomi di mana perusahaan istrinya bertindak sebagai kreditur.
Pelajaran dari Islandia adalah adanya potensi konflik kepentingan bagi pejabat publik. Baca Selanjutnya
Catatan Umrah bagian 2: Bersembahyang di Nabawi
-
Saya tak tahu apakah tempat saya berdiri sebelum mengucap takbir Magrib
kemarin pernah diinjak kaki al-Qaswa, unta betina yang ditunggangi Nabi
ketika berh...
2 jam yang lalu