depan kantor tuan bupati/tersungkur seorang petani/karena tanah/karena tanah/…/dia djatuh/rubuh/satu peluru/dalam kepala.
Penggalan puisi di atas adalah puisi yang ditulis tahun 1961 oleh Agam Wispi dengan judul “Matinja Seorang Petani”, yang kemudian dijadikan judul buku antologi oleh penerbit Bagian Penerbitan Lembaga Kebudajaan Rakjat. Artinya, puisi di atas sudah berumur setengah abad lebih, tapi suaranya masih seperti di pekan terakhir September ketika desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, berada dalam bara ketegangan. Lihat Selengkapnya
2 hundred No-deposit Incentive and you may two hundred 100 percent free
Revolves Inside Canada
-
Blogs 100 percent free Spins No deposit At the Levelup Gambling
establishment Which are the Finest Online casino games? No Choice Totally
free Spins To hav...
20 menit yang lalu