Selasa, 19 Mei 2015

Pembacaan Qur'an Langgam Jawa dan Manunggaling Rokok Lan Kopi

Saya ndak tahu sejak kapan, orang meributkan nada, atau orang Jawa menyebutnya langgam, apalagi dibumbui alasan atas nama "kemurnian" ajaran sebuah agama? Sejak kapan langgam ataupun nada punya agama? Silakan dijawab. Biar agama ini tidak kian gelap dan "metengi" (baca: membuat gelap) para pemeluknya dari fitrah kemanusiaannya--yang kata Qur'an segaris dengan nafas ke-Islaman--mari kita membabar gagasan mengenai nada. Kalau sepemahaman dangkal saya, setiap bunyi itu mempunyai intonasi atau langgam tersendiri, bahkan saat anda berbicara sekalipun. Kalau anda tak punya intonasi atau nada saat bercakap, percayalah, lawan bicara anda akan kesusahan menafsirkan apakah anda sedang memerintah, memberi tahu atau bertanya. Lihat Selengkapnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi