Apa yang hilang dari kita? Kita, umat Islam di Indonesia saat ini. Bagi Quraish Shihab adalah “akhlak”. Yang Hilang dari Kita: Akhlak, judul karya terbaru Quraish Shihab.
Quraish Shihab melalui karya-karyanya kerap menjadi “oase” di tengah kegersangan keberislaman kita di Indonesia. 2007, ketika Sunni dan Syiah di Indonesia sedang melewati masa-masa yang sulit dan memprihatinkan: sentimen, bahkan konflik, Quraish Shihab hadir dengan karyanya yang menyejukkan: Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?
Kini, Quraish Shihab mengingatkan kita bahwa ada yang sedang (terancam) hilang dari kita, yakni akhlak. Beliau sendiri pernah menjadi korbannya ketika dituduh menganggap Nabi Muhammad tak dijamin masuk surga. Beliau dihujat, bahkan dicaci. Padahal, yang beliau sampaikan adalah hadis Nabi, pun (tentu) maknanya bukan Nabi tak dijamin masuk surga, melainkan dijamin bukan karena amalnya, tapi rahmat Allah.
Maka, sebagaimana hadis Nabi pada Sayyidah Aisyah, meskipun Nabi dijamin masuk surga, Nabi tetap beramal dengan kuantitas dan kualitas terbaik, bukan lantaran surga, melainkan bentuk syukur atas-Nya akan karunia nikmat-Nya, termasuk nikmat surga kelak.
Dan, yang terbaru, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) korbannya. Di Twitter, cuitannya disamber dengan cuitan tak berakhlak. Baca Selanjutnya
Islam di Taiwan: Kebebasan Beragama, Demokrasi, dan Politik Global
-
Arah Islam di Taiwan, sedikit banyak ditentukan oleh kehidupan komunitas
muslim migran yang terus berkembang
1 jam yang lalu