Irmawati, nama aslinya. Berusia 29 tahun. Selepas SMP, ia melakoni hidup sebagai penyanyi dangdut dengan ciri seekor ular sebagai teman atraksinya. Sabtu malam itu adalah pertunjukan terakhirnya. Pada pertengahan lagu kedua, tanpa sengaja ekor sang ular terinjak oleh sepatunya. Tanpa ampun, binatang berbisa itu langsung memagut pahanya. Tak mau lepas hingga lebih dari 10 menit. Tapi Irma seperti tidak merasakan sakit. Ia terus menyanyi dan bergoyang hingga lagunya usai. Penonton bertepuk tangan dan bersorak girang. Sejam kemudian, efek racun ular kobra mulai menyebar. Irma terjungkal di belakang panggung, kejang-kejang dan meninggal tak lama kemudian. Ia menjemput ajal, di panggung yang menjadi sumber penghidupannya selama ini.
Ajaib memang cara-cara manusia untuk bertarung mempertahankan hidupnya. Diganjar bayaran 500 ribu rupiah, ia bergoyang sambil membawa seekor ular yang dililitkan ke tubuhnya. Menghibur penonton hingga tengah malam.
Di layar televisi, Encum (52 tahun), ibu Irma meratap sambil memeluk putri sulung Irma yang masih kelas 2 SD. Dengan raut muka lelah, ia berkisah tentang anak perempuannya yang pekerja keras. Nyaris saban malam memenuhi tanggapan menyanyi dari kampung ke kampung. Siangnya berjualan sepatu dan pakaian. Merawat ketiga anak dan merampungkan tetek bengek urusan domestik. Irma jarang mengeluh. Ibunya bilang, Irma menyimpan impian indah, menyekolahkan ketiga anaknya serta membiayai kedua orangtuanya ibadah umrah ke tanah suci. Baca Selanjutnya
Paslon Mirza-Jihan Tutup Kampanye, Siap Bangun SMK Negeri Di Sekampung
-
Bandar Lampung, Berdikari Online- 23 November 2024 Pasangan calon Gubernur
dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 2, Rahmat Mirzani Djausal (RMD) dan
dr. ...
4 jam yang lalu