Senin, 11 April 2016

Menyikapi Kesalahpahaman

Tanya:

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dear Alif magazine, saya ingin menanyakan sesuatu yang selama ini mengganjal.

Begini ceritanya: Terjadi kesalahpahaman antara saya dengan seorang rekan sekerja. Dia menuduh saya menyebarkan sebuah informasi ke orang lain. Padahal saya pun tahu cerita itu dari orang lain. Mungkin karena merasa dia pernah cerita ke saya, jadi dia lontarkan tuduhan itu ke saya. Informasi yang dia sampaikan ke saya, alhamdulillah saya simpan baik-baik. Setelah kejadian itu, dia mendiamkan saya. Awalnya, saya masih ber-husnudzan padanya, tapi ternyata berlangsung hingga berbulan-bulan. Saat bertemu pun dia cuek, padahal saya sudah lontarkan senyuman. ketika momen lebaran datang, saya pikir hati dia terbuka untuk dapat saling memafkan. Saat memulai aktifitas kembali setelah lebaran, saya bersalaman dengan semua teman-teman kantor termasuk dia. Tapi, sehari setelahnya ia melanjutkan aksi cueknya itu. Teman-teman saya men-support saya untuk tetap semangat dan tidak perlu menggubris sikapnya. Dan saya pun, berharap Allah membukakan mata hatinya. Salah seorang teman menegurnya, untuk segera minta maaf. Tapi, dia bilang nggak akan pernah mau minta maaf. Apakah yang saya lakukan sudah tepat? Doa apa yang harus saya panjatkan kepada Allah, agar hatinya bisa lebih sensitif?

[Hamba Allah via surel]

Jawaban Lengkap Dewan Pakar PSQ:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi