Selasa, 16 Februari 2016

Apakah yang Menjadi Ukuran Keislaman Seseorang?

Tanya:
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Suami saya, seorang kulit putih yang besar dalam kultur Eropa, masuk Islam ketika kami menikah. Dia rajin membaca berbagai buku agama. Tetapi sejalan dengan waktu, dia berkesimpulan bahwa pada intinya yang penting dalam beragama adalah menjadi orang baik. Dia juga berpendapat, ritual seperti salat tidak seharusnya menjadi beban karena Tuhan tidak butuh ibadah kita. Jadi sepanjang salat itu mendatangkan kebaikan dan kenyamanan untuk kita pribadi, seperti meditasi, barulah kita lakukan, tapi bukan karena pertimbangan rasa berdosa kepada Tuhan karena itu berarti memberatkan. Selain itu, dia pernah berkomentar agama-agama terorganisir semuanya membutuhkan definisi ulang, dan dia juga tidak suka dengan beberapa tradisi dalam al-Qur’an yang menurutnya ketinggalan zaman dan perlu ditinjau ulang dari perspektif modern, misalnya saja tradisi menyembelih kurban yang menurutnya agak sadis. Saya berusaha menjelaskan berulangkali, tapi sepertinya kami mempunyai perspektif yang berbeda dalam masalah spiritual. Lihat Selengkapnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi