Kain tenun bagi kebanyakan orang mungkin dianggap sebagai aksesoris fashion atau cenderamata semata. Namun, bagi suku di daerah Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, kain tenun mengakar sangat kuat di masyarakat. Tenun adalah bagian hidup yang tidak terpisahkan dan memiliki posisi penting dalam budaya Sikka. Bagi masyarakat Sikka, kain tenun adalah media sangat penting dalam prosesi adat, seperti upacara kelahiran, perkawinan, kematian, juga upacara adat lain seperti menanam, panen, dan pesta syukuran. Sikka terletak di tengah Pulau Flores, di antara Ende dan Gunung Egon. Proses pembuatan tenun Sikka membutuhkan kesabaran dan ketekunan tingkat tinggi. Pembuatan sebuah kain seukuran sarung minimal 8 bulan. Bahan-bahan yang digunakan langsung dipetik dari alam. Dalam pewarnaan menggunakan akar mengkudu untuk warna merah, kunyit untuk warna kuning, daun nila untuk warna biru, serta warna cokelat menggunakan batang pohon kakao.
Lihat Selengkapnya