Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) melaporkan tahun 2014, konflik agraria di seluruh Indonesia meningkat. Jumlah konflik yang terjadi sepanjang tahun sebanyak 472 kasus. Luas wilayah yang mengalami konflik lebih dari 2,8 juta hektare dan korban tewas sebanyak 19 orang. Konflik yang terjadi antara petani atau masyarakat adat dengan perusahaan dan pemodal kerap kali melibatkan aparat polisi atau Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Konflik paling banyak terjadi di sektor infrastruktur, yaitu 215 kasus dengan jumlah luas wilayah lebih dari 74 ribu hektare. Di posisi kedua adalah sektor perkebunan dengan 185 kasus, diikuti sektor kehutanan dengan 27 kasus. Secara keseluruhan, konflik yang berkaitan dengan konsesi lahan di sektor perkebunan, kehutanan, dan pertambangan sebanyak 226 kasus, dengan jumlah luas wilayah lebih dari 1,2 juta hektare.
Lihat Selengkapnya