Rayuan Pulau Palsu diputar tepat saat momen pro-kontra reklamasi pantai bergulir. Mengingatkan janji pemimpin terpilih.
Film dokumenter ini dibuka dengan janji-janji Joko Widodo usai resmi terpilih sebagai presiden ketujuh Indonesia berdampingan dengan Jusuf Kalla. 22 Juli 2014, saat menyampaikan pidato kemenangan di atas kapal pinisi bernama Hati Buana Setia di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Jokowi kembali menekankan tekadnya membangun sisi maritim Indonesia.
“Semangat gotong royong itulah yang akan membuat bangsa Indonesia bukan saja akan sanggup bertahan dalam menghadapi tantangan, tapi juga dapat berkembang menjadi poros maritim dunia, locus dari peradaban besar politik masa depan…”
Tiga bulan kemudian, dalam pidato pelantikan sebagai presiden di Gedung MPR, Jokowi lagi-lagi mengucapkan kalimat tentang pentingnya posisi Iaut bagi Indonesia, “Sebagai negara maritim, samudra, laut, selat dan teluk adalah masa peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga ‘Jalesveva Jayamahe’, di laut justru kita jaya, sebagai semboyan kita di masa lalu bisa kembali.”
Faktanya, lewat setahun kepemimpinannya, laut Indonesia terluka. Film dokumenter garapan Watch Doc ini memaparkan detail reklamasi dan permasalahannya. Dari Muara Angke Jakarta sebagai angle utama, juga kawasan lain di Indonesia: Palu, Manado, Surabaya dan Bali. Baca Selanjutnya
Arti Mimpi Mencabut Bulu Ketiak menurut Agama, Psikologi dan Primbon Jawa
-
Pendahuluan Mimpi merupakan fenomena psikologis yang sering kali menarik
perhatian banyak orang. Salah satu tema yang kerap muncul dalam mimpi
adalah ten...
1 jam yang lalu