Sabtu, 26 November 2011

Kisah Klan Otori: Across The Nightingale Floor (Buku Pertama)

Tapi ketika aku tiba di rumah dengan badan kotor setelah meluncur dari bukit, atau memar karena berkelahi, atau luka di kepala karena terkena batu (bekas lukanya sebesar ibu jari dan berwarna keperakan) dia tidak mencabik-cabikku. Aku bahkan disambut dengan kehangatan api tungku dan juga keharuman sayur sop. Lalu, dia akan berusaha untuk memelukku, membersihkan wajahku atau merapikan rambutku, sedangkan aku selalu berusaha menghindar. Ibuku rajin dan kuat, dan juga masih muda: dia melahirkanku sebelum berumur tujuh belas tahun. Saat dia memelukku, nampak sekali kemiripan kulit kami, namun dalam hal lain, kami tidak mirip. Ibuku lebih tenang, sedangkan aku, menurut orang di desaku (di Mino yang terpencil ini belum ada cermin) lebih halus. Dia selalu menang bergulat dan akhirnya aku pun pasrah dalam pelukannya. Lalu ibuku akan membisikkan kata-kata pemberkatan pada Sang Hidden. Sedangkan ayah tiriku hanya bersungut-sungut saat melihat aku dimanjakan. Kedua adik tiriku yang masih gadis kecil akan melompat kegirangan untuk berbagi pelukan dan juga pemberkatan. Lihat Selengkapnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi