Tampilkan postingan dengan label Remotivi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Remotivi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Maret 2016

Rutinitas Berita dan Sinisme Terhadap Buruh

Pemberitaan miring terhadap gerakan buruh makin marak di media massa. Apa yang membuat berbagai media massa begitu getol menerbitkan berita sinis sehingga masyarakat menjadi antipati terhadap sikap politik buruh? Baca Selanjutnya

Selasa, 13 Januari 2015

Kata Pemilik TV Soal Frekuensi

Frekuensi publik semestinya tidak digunakan untuk kepentingan pemiliknya. "Lho, kami sudah sewa frekuensi. Ini seperti hak guna sebuah mal. Pemiliknya bisa melakukan segala macam di situ," kata Aburizal Bakrie. Baca Lebih Lengkap

Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu Televisi dan Media Sosial

Apa sebenarnya kepentingan kapital itu? Kepentingan kapital adalah pemanfaatan buta kekuatan sosial hanya untuk meraih pundi rupiah (mungkin juga dolar?), lantas secara terselubung memanfaatkan manusia-manusia lain sebagai kerbau untuk dikeruk waktu, uang dan pikirannya. Ini tidak salah, toh bukan dosa jika Freeport menggali emas kita di Papua dengan mengorbankan warga sekitar, bukan dosa juga jika kemudian suku anak dalam diusir oleh perusahaan sawit untuk perluasan lahan, dan bukan masalah juga bila televisi kita dikooptasi oleh para taipan dungu yang berambisi jadi penguasa. Ini masalah bisnis, tak ada yang personal. Baca Selanjutnya

Selera Siapa yang Membentuk dan Dibentuk?

Dalam hubungannya dengan media, selera siapa yang membentuk dan dibentuk? Siapa yang mempunyai alat, kekuasaan, serta motif besar untuk melakukan pembentukan selera secara massal, rutin, dan berkelanjutan? Media massa! Medialah yang membentuk selera tersebut. Menyitir wartawan Farid Gaban, media bekerja berdasarkan supply-driven, bukan demand-driven. Masyarakat tak akan protes kalau tak ada kekerasan atau pelecehan terhadap perempuan di TV, misalnya, tapi kenapa dua hal tersebut terus saja ada di TV? Baca Lebih Lengkap

Jumat, 09 Januari 2015

Apa Kata Orangtua tentang Televisi?

Selama ini televisi hanya mengukur kesuksesan sebuah tayangan dari jumlah penontonnya (rating) dan bukan dari dampaknya kepada publik. Anak adalah salah satu kelompok publik yang rentan terhadap pengaruh televisi. Lihat Selengkapnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi