Tampilkan postingan dengan label Arsip Abadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Arsip Abadi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 April 2016

Liberalisme, untuk Siapa?

Sekitar empat tahun yang lalu, dalam sebuah pameran buku saya memborong buku-buku terbitan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Buku-buku itu dibeli bukan karena saya setuju dengan pandangan mereka, melainkan karena tertarik dengan cara bagaimana mereka berikhtiar menghidupi pemikiran yang diyakininya. Pada sebuah stand yang penuh menjual publikasi HTI, yang banyak di antaranya saya tahu tidak pernah masuk toko buku, saya menyaring karya-karya terjemahan agar tidak masuk keranjang belanja, dan sepenuhnya membeli karya-karya yang ditulis oleh orang HTI sendiri. Dan hasilnya, menurut saya, adalah gambaran sebuah ikhtiar intelektual yang patut diapresiasi.

Di luar soal politik dan kenegaraan, topik yang saya abaikan dalam belanja buku itu, mereka sangat serius mengkaji soal seperti koperasi, BUMN, APBN, subsidi, politik perekonomian, krisis ekonomi, soal kebijakan moneter, yang dikupas dari sudut pandang “syariat Islam” sebagaimana yang mereka yakini tentu saja. Semua itu ditulis dalam buku yang tidak sedikit jumlahnya. Bahkan, dari beberapa buku, terdapat semacam manifesto mengenai mazhab ekonomi-politik yang sedang mereka bangun di Indonesia.

Para penulis buku itu bukanlah intelektual publik. Namanya tidak pernah muncul di koran atau disebut di majalah, kecuali dalam lingkungan mereka sendiri yang terbatas. Namun, dengan karya-karya itu, yang mereka tulis sendiri, dan mencakup berbagai topik yang bersinggungan dengan soal PUBLIK dalam dosis yang tinggi, terus terang muncul penghormatan yang dalam terhadap ikhtiar intelektual mereka. Meski, sekali lagi, cukup jelas saya tidak setuju dengan interpretasi mereka mengenai syariat Islam dan sistem khilafah. Baca Selanjutnya

Kamis, 24 Maret 2016

Jawaban Quraish Shihab: Qurban dan Akikah

Tanya:
Berqurban adalah sunnah hukumnya. Tapi bagaimana hukumnya jika saya berniat untuk berqurban padahal saya sendiri hingga saat ini belum di aqiqah sejak kecil dikarenakan kondisi perekonomian orangtua yang kurang mampu? Apakah saya harus melakukan aqiqah terlebih dahulu baru berqurban atau bisakah langsung melaksanakan qurban walaupun saya belum di-aqiqah? Bagaimana hukum dari aqiqah, apakah WAJIB bagi orangtua untuk meng-aqiqah-kan anaknya?
Lukman Hakim Ashari - via email


Lihat Jawaban M. Quraish Shihab

Selasa, 08 Desember 2015

3 warisan Wijaya Herlambang untuk anak muda di Indonesia

Wijaya Herlambang harusnya menjalani kemo terapi saat bersaksi di sidang IPT 1965, tapi ia memilih untuk menjadwal ulang. Wijaya menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat malam, 4 Desember dalam perjalanan dari Jakarta menuju Semarang untuk menjalani terapi kemo bagi penderita kanker. Wijaya menderita kanker limpa sejak Februari 2015. Sepanjang hidupnya ia dikenal sebagai sosok yang berani. Berikut warisan Wijaya untuk generasi muda Indonesia: Baca Selanjutnya

Selasa, 07 Juli 2015

Media dan Korupsi

When our media is corrupt. When our academics are timid. When our history is filled with half-truths and lies. Our civilization will never be just. It will never reach the sky. Kritik tajam tersebut dilontarkan Julian Assange, pendiri WikiLeaks, yang pada 19 Juni lalu genap tiga tahun berada dalam perlindungan politik di Kedutaan Besar Equador di London, Inggris. Menyampaikan pidato dari balkon kedutaan pada malam 20 Desember 2012, salah satu sasaran kritik utama Assange adalah media massa yang tak mampu menjalankan perannya sebagai watchdog terhadap praktik korupsi penguasa dan justru menjadi bagian dari penyalahgunaan kekuasaan. Lihat Selengkapnya

Selasa, 16 Juli 2013

Mengapa Rasulullah tidak Selalu Menang dalam Peperangan?

Tanya: Mengapa Rasulullah tidak selalu menang dalam peperangan?
Alif Dermawan
11 tahun, Kelas 6
SD Al Azhar Pamulang

Jawab:
Memang dalam beberapa peperangan, seperti Perang Badr, Perang Uhud, Perang Parit, Perang Khaibar, dan beberapa perang yang lain, pasukan yang dipimpin Nabi Saw tidak selalu mendapatkan kemenangan. Seperti yang terjadi di Perang Uhud. Ketika melihat banyak lawan yang melarikan diri, maka sebagian dari pasukan pemanah berlarian turun dari tempat pertahanan mereka di bukit untuk mengambil benda-benda yang ditinggalkan musuh, seperti baju besi, tombak, pakaian, dan panah. Padahal mereka diperintahkan Nabi untuk tetap berada di pos masing-masing. Baca Selanjutnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi