Tampilkan postingan dengan label Lentera Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lentera Hati. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 Maret 2016

MEMAHAMI TAKDIR TUHAN

Tidak jarang kita terlibat perdebatan yang tak berujung pangkal perihal kepercayaan akan takdir dan dampaknya bagi umat Islam. Sebagian umat Islam mengalami kesulitan dalam memahami masalah pelik ini sehingga bingung. Karena, jangankan mereka, para ilmuwan dan filosof pun tidak sedikit yang bingung. Baca Selanjutnya

Memahami Pelbagai “Kebetulan” dalam Kehidupan

Suatu peristiwa yang tidak sejalan dengan kebiasaan atau terjadi secara tidak terduga biasa dinamai “kebetulan”. Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan mengantarkan kita untuk menamainya demikian, karena itu tidak ada “kebetulan” di sisi Allah SWT. Bukankah Dia Maha Mengetahui, Maha Berkuasa serta Pengendali dan Pengatur alam ini? Sebagian dari “kebetulan-kebetulan” itu tidak dapat ditafsirkan dengan teori kausalitas (sebab dan akibat). Sekali lagi, sebagian. Baca Selanjutnya

HIDUP ITU DUA KALI

Hidup itu dua kali dan jenisnya juga beraneka ragam. Ada hidup tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, dan ada pula hidup Tuhan. Kemudian ada hidup duniawi dan ada pula hidup ukhrawi. Ada orang yang masih beredar darah dan berdenyut jantungnya tetapi dinilai telah mati (QS 35: 22), dan ada pula yang otak dan jantungnya tidak berfungsi lagi, namun di sisi Tuhan ia masih hidup dan memperoleh rezeki-Nya (QS 3: 169). Baca Selanjutnya

Jumat, 04 Maret 2016

WAKTU

Dalam Al-Quran, kata waqt (waktu) ditemukan tiga kali, hanya saja konteks penggunaan dan makna yang dikandungnya tidak sama dengan apa yang dikemukakan di atas. Kata tersebut digunakan dalam konteks pembicaraan tentang masa akhir hidup di dunia ini (baca QS 7: 187; 15: 38 dan 38: 81). Dari sini, dan setelah menelusuri seluruh bentuk kata yang berakar pada kata waqt, para pakar akhirnya menyimpulkan bahwa waqt adalah batas akhir dari masa yang seharusnya digunakan untuk bekerja. Demikianlah waktu yang dikaitkan dengan kerja. Baca Selanjutnya

Kamis, 03 Maret 2016

JIHAD PUNCAK SEGALA AKTIVITAS

Berbicara tentang kepahlawanan, biasanya mengundang pembicaraan tentang jihad. Karena tiada kepahlawanan tanpa jihad. Ada kesalahpahaman tentang pengertian jihad. Ini mungkin disebabkan oleh seringkalinya kata itu baru terucapkan pada saat perjuangan fisik, sehingga diidentikkan dengan perlawanan bersenjata. Kesalahpahaman ini disuburkan juga oleh terjemahan yang keliru terhadap ayat-ayat Al-Quran, yang berbicara tentang jihad, dengan anfus dan harta benda. Kata anfus seringkali diterjemahkan dengan "jiwa". Terjemahan Al-Quran oleh Departemen Agama pun demikian. Lihat, misalnya, QS 8: 72; 49:15, walaupun ada juga yang diterjemahkan dengan "diri" (QS 9: 88). Baca Selanjutnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi