Tampilkan postingan dengan label Iqbal Aji Daryono. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Iqbal Aji Daryono. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Juni 2015

Catatan Harian Sopir Truk di Perth

Iqbal Aji Daryono adalah seorang seleb di jaringan media sosial Facebook. Banyak status yang diunggahnya melahirkan kontroversi. Entah dalam bidang agama, sosial, politik, atau yang sekadar remeh temeh. Tapi tak banyak yang tahu jika Iqbal juga seorang esais yang kuat. Ia menulis di beberapa media online, seperti Rappler dan Mojok.co. Meski demikian, karya terbarunya, Out of The Truck Box, menyajikan pengalamannya sebagai pengemudi truk di Australia. Iqbal seorang ayah dan suami. Seorang yang menyayangi keluarganya. Maka, ketika istrinya yang dosen mendapatkan kesempatan kuliah di Australia, Iqbal ikut serta. Dia meninggalkan segala kenyamanan di Yogyakarta, kota asalnya. Lihat Selengkapnya

Selasa, 26 Mei 2015

Melawan Penistaan Buku

Ya Tuhan, koleksi buku di perpustakaan itu gila. Ada banyak sekali buku-buku klasik dan penting terbitan Pustaka Jaya, Graffiti Press, juga LP3ES. Per judulnya dikasih banyak serep, jadi nggak cuma satu eksemplar. Saya comot satu buku yang paling bikin saya ngiler, Pemberontakan Petani Banten-nya Pak Sartono Kartodirdjo. Setelah skimming beberapa halaman, sampailah di halaman paling belakang tempat bertengger daftar peminjaman. Mata saya langsung mendelik. Peminjaman terakhir dilakukan pada tahun 1990-an. Mungkin 1995. Lebih dari sepuluh tahun buku ini nggak ada yang nyentuh!! Itu berarti minimal sudah satu dasawarsa buku penting tersebut ditelantarkan, dizalimi, tidak mendapat kesempatan untuk menjalankan fungsi yang semestinya dalam peradaban! (Uhuk!) Lihat Selengkapnya

Minggu, 24 Mei 2015

Hidoep Bahasya Endonesya

Saya tuliskan empat kata di atas kertas: BAD, BAT, BED, dan BET. “Gimana kalian ngucapin ini? Coba satu-satu,” kata saya. Mereka pun membaca kata-kata itu satu persatu. Hasilnya, meskipun tetap ada bedanya satu sama lain, kuping Mbantul saya mesti bekerja ekstra-keras untuk mencernanya. Itu pun mereka sudah sangat pelan membaca, tidak secepat waktu ngobrol. Saya jamin, kalau salah satu kata itu diucapkan sewaktu ngobrol, saya harus bertanya satu-dua kali untuk memastikan apakah yang mereka maksud itu BURUK, atau KELELAWAR, atau RANJANG, atau TARUHAN. Lihat Selengkapnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi