Tampilkan postingan dengan label Berdikari Online. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berdikari Online. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Desember 2016

Siapa Orang Kuba Di Miami Yang Merayakan Kematian Fidel Castro?

Ketika jutaan rakyat Kuba berduka atas meningganya pemimpin revolusi mereka, Fidel Castro, sekelompok orang Kuba di Miami justru berpesta di jalanan.

Pesta orang Kuba di Miami itu mendapat perhatian besar media-media besar, seperti Al-Jazeera, Guardian, New York Times, CNN, dan lain-lain . Bahkan ditonjolkan untuk menunjukkan kesan ada yang bersukacita atas meninggalnya Fidel.

Tetapi, siapa sebetulnya orang-orang Kuba di Miami itu?

Jadi, setelah Fidel dan kaum revolusioner berhasil menggulingkan diktator Fulgencia Batista di tahun 1959, ribuan orang kaya Kuba langsung melarikan diri ke Amerika Serikat (AS).

Sebagian besar mereka adalah bekas tuan tanah, pemilik pabrik, bekas militer, dan pelaku bisnis. Mereka adalah pendukung loyal diktator Batista. Dan anda perlu tahu, Batista adalah diktator yang disokong penuh oleh AS.

Fidel menyebut mereka “Gusanos” atau ulat/cacing. Di AS, mereka disambut baik, dipelihara dan dilindungi oleh pemerintah Amerika Serikat. Tidak mengherankan, mereka menjadi barisan paling depan dalam menyerang revolusi Kuba.

Para gusanos banyak yang direkrut dalam operasi militer Amerika Serikat untuk menyerang Kuba. Misalnya, pada tahun 1961, AS mengerahkan ribuan orang Kuba yang sudah dipersenjata dan dilatih oleh militer AS.

Beruntung, agresi itu berhasil dipatahkan oleh Fidel dan rakyat Kuba hanya dalam hitungan 72 jam. Ribuan milis Kuba-AS berhasil ditangkap. Setelah diidentifikasi, sebagian besar mereka adalah bekas tuan tanah, anggota militer Batista, dan kaum kaya.

Tidak berhenti di situ, orang-orang ini juga dipakai oleh CIA untuk melakukan aksi terorisme di Kuba. Mereka tidak segan mengorbankan rakyat sipil demi ambisi mereka menumbangkan pemerintahan Fidel Castro dan melayani kepentingan AS.

Berikut beberapa diantara mereka: Baca Selanjutnya

Jumat, 09 Desember 2016

6 Kemajuan Pendidikan Kuba Di Bawah Fidel Castro

Esensi dari sosialisme adalah pembangunan manusia: setiap orang bisa mendapatkan segala hal yang diperlukan untuk mengembangkan dirinya. Dan pendidikan merupakan salah satu kunci untuk pembangunan manusia, selain pangan, sandang, perumahan dan kesehatan.

Fidel sangat menyadari hal itu. Karenanya, begitu Revolusi Kuba menang di tahun 1959, perhatian terbesarnya pada soal pendidikan rakyat. Fidel sadar betul, pendidikan adalah jalan untuk kemerdekaan dan kemajuan manusia.

Usaha Fidel sangat berhasil. Kendati diembargo oleh AS selama setengah abad, pendidikan Kuba tetap melesat maju. Malahan, prestasi Kuba di bidang pendidikan mendapat pengakuan dunia internasional.

Berikut ini 6 sumbangsih Fidel untuk kemajuan pendidikan di Kuba:

Pertama, memberantas buta huruf hanya dalam 2 tahun

Begitu revolusi menang di tahun 1959, Fidel dan pemerintahanya mewarisi sebuah negara yang tingkat melek hurufnya di bawah 60 persen. Artinya, hampir separuh penduduk Kuba saat itu belum melek huruf.

Sembilan bulan kemudian, tepatnya di tahun 1961, Fidel Castro memimpin kampanye pemberantasan buta-huruf. Tahun 1961 dikampanyekan sebagai “Tahun Pendidikan”.

Lebih dari 1 juta orang, umumnya anak-anak muda, dimobilisasi ke berbagai pelosok negeri untuk mengajar rakyat membaca dan menulis. Di tahun yang sama, 707 ribu orang mulai belajar membaca dan menulis.

Di akhir 1961, melek huruf meningkat menjadi 96 persen. Dan hanya 2 tahun kemudian, Kuba memproklamirkan diri sebagai negara yang bebas dari buta huruf.

Kedua, pendidikan gratis untuk semua jenjang pendidikan

Baca Selanjutnya

Rabu, 30 November 2016

7 Cara Konyol CIA untuk Membunuh Fidel Castro

Fidel Castro, pemimpin revolusi Kuba, merupakan musuh abadi imperialisme Amerika Serikat (AS). Dia berhasil memerdekakan sebuah negeri kecil di Kepulauan Karibia yang jaraknya hanya 300-an kilometer dari Miami.

Sejak memenangkan revolusi di tahun 1959, Fidel mendapat 638 upaya pembunuhan oleh CIA/AS. Masa pemerintahannya beririsan dengan 11 Presiden AS.

Bekas Kepala Intelijen Kuba, Fabian Escalante, mencatat setidaknya ada 600 upaya pembunuhan terhadap Fidel oleh delapan periode pemerintahan di AS.

Berbagai cara dilakukan CIA untuk menyingkirkan pemimpin berhaluan komunis itu. Hingga menyerupai adegan dalam film James Bond. Tidak sedikit dari upaya itu memakai cara-cara yang terbilang konyol.

Pertama, Bom Cerutu

Salah satu cara CIA membunuh Fidel adalah lewat cerutu. Maklum, di awal kepemimpinannya, pemimpin revolusi Kuba itu memang identik dengan cerutu dan seragam militer.

Pada tahun 1960, kotak cerutu favorit Fidel diberi bakteri Botulin. Bakteri itu bisa mengakibatkan kematian dalam hitungan detik. Beruntung, upaya itu gagal.

Tahun 1966, CIA berusaha berkomplot dengan seorang petugas polisi untuk menempelkan bahan peledak pada cerutu Fidel. Upaya ini juga gagal total.

Konon, untuk menangkal berbagai niat jahat CIA itu, pejabat Kuba membuat cerutu merek khusus, Cohiba, untuk Fidel Castro.

Tahun 1985, Fidel berhenti dari cerutu. Dia bilang itu merupakan pengorbanan untuk kesehatannya.

Kedua, Lewat Kekasih

Kekasih merupakan salah satu celah yang bisa dimanfaatkan untuk membunuh seseorang. CIA juga berusaha memanfaatkan celah itu. Baca Selanjutnya

Selasa, 29 November 2016

Palestina Berduka Untuk Fidel Castro

Ada banyak pemimpin negeri Islam yang berpulang, tetapi rakyat Palestina jarang menitikkan air mata. Namun, ketika Hugo Chavez meninggal tahun 2013 lalu, Palestina diselimuti duka mendalam.

Begitu juga ketika Fidel Castro, pemimpin revolusioner Kuba, meninggal dunia pada 25 November kemarin. Rakyat Palestina kembali diselimuti duka mendalam.

Para pemimpin Palestina dari berbagai faksi/kelompok politik menyampaikan duka mendalam atas kepergian tokoh revolusioner berusia 90 tahun itu.

“Sepanjang hidup Castro, dan sepanjang sejarah revolusi Kuba, selalalu mendukung gerakan pembebasan nasional rakyat Palestina,” tulis Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dalam pernyataan resminya, Sabtu, 26 November 2016.

“Ketika zionis memborbardir Gaza di tahun 2014, Castro mengecam ini sebagai fasisme yang menjijikkan melawan rakyat Palestina. Puluhan pelajar Palestina terus belajar di Kuba hari ini melalui program beasiswa.”

PFLP adalah organisasi politik berhaluan kiri Palestina yang berdiri sejak 1967. Sejak 1960-an hingga sekarang, PFLP berperan penting dalam perjuangan rakyat Palestina.

Ucapan belasungkawa juga datang dari Perhimpunan Demokratik Palestina (FIDA) dan Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP).

“Kepergian kawan seperjuangan, pemimpin, teman, revolusioner besar, patriot dan nasionalis Fidel castro adalah kehilangan besar bagi seluruh revolusioner dan nasionalis seluruh dunia,” kata Sekretaris Jenderal DFLP, Nayif Hawatmeh, seperti dikutip media Palestina Ma’an, Sabtu (26/11/2016). Baca Selanjutnya

Senin, 28 November 2016

10 Fakta Menarik Tentang Fidel Castro

Hari Jumat, 25 November 2016, dunia kehilangan satu tokoh yang menjulang tinggi di panggung sejarah: Fidel Castro. Dia dihormati oleh rakyatnya, kawan-kawannya, maupun musuhnya.

Penulis peraih Nobel, Gabriel García Márquez, menyebut Fidel sebagai “manusia besar abad ini”. Dalam hampir seabad perjalanan hidupnya, Fidel telah mewariskan banyak hal besar bagi peradaban umat manusia.

Berikut ini 10 fakta menarik tentang Fidel Castro:

Pertama, anak Petani kaya


Fidel lahir di Biran, Provinsi Holguin, Kuba, pada 13 Agustus 1926. Ayahnya adalah imigran dari Spanyol. Lama menetap di Kuba, ayahnya berhasil punya perkebunan luas.

Tidak mengherankan, Fidel bisa mendapat pendidikan lebih baik. Hingga bisa melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Havana. Tentang ini, ada cerita menarik.

Menurut Ramon Castro, adik kandung Fidel, orangtuanya menyekolahkan Fidel ke Fakultas Hukum agar dia bisa menjadi pengacara (orang hukum) dan mempertahankan tanah orangtuanya.

“Tetapi orang hukum itu yang meneken Undang-Undang Reforma Agraria,” kata Ramon tersenyum.

Akhirya, di bawah kebijakan reforma agraria Fidel, tanah-tanah luas di Kuba dibagi-bagikan ke petani miskin dan petani tak bertanah. Tidak terkecuali tanah milik keluarga Fidel sendiri. Baca Selanjutnya

Senin, 11 Mei 2015

Gerakan Kembali ke Alam: Food Combining

Memanjakan diri dengan makanan enak, lezat dan siap saji sangatlah mudah di era modern ini. Cukup dengan merogoh kocek, kita bisa memanjakan kesenangan lidah kita lewat wisata kuliner yang sekarang menjadi trend dari sebuah gaya hidup konsumtif. Hidangan cepat saji atau instan kini bahkan menjadi kegemaran bagi anak-anak kita. Konsumsi makanan instan dan fast food, selain memiliki sisi kepraktisan hidup, tak jarang juga menjadi faktor penyebab kegemukan (obesitas) dan berbagai macam sumber penyakit. Obesitas karena pola makan yang tak seimbang juga menjadi masalah yang rumit. Berbagai macam cara dilakukan untuk menurunkan kegemukan ataupun berat badan. Muncullah berbagai tips dan tata cara diet yang sering membuat frustrasi pelakunya. Lihat Selengkapnya

Minggu, 30 November 2014

Politik Nasionalisasi dan Ekonomi Berdikari

Pada 1958, pemerintah menerbitkan UU No. 86 tentang Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan Milik Belanda di Indonesia. Diterbitkannya UU itu merupakan lanjutan atas proses nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan asing, dimulai dari perusahaan-perusahaan Belanda, yang telah dimulai sejak 1956. Proses nasionalisasi itu merupakan usaha untuk merealisasikan salah satu dari tujuan pokok Proklamasi: kemerdekaan ekonomi.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi