Selasa, 30 Juni 2015

Kriminalisasi 16 Petani Kalbar yang Pertahankan Tanahnya

Kekerasan dan kriminalisasi terhadap petani masih menjadi cara bagi negara dan perusahaan untuk menghadapi kaum tani yang menuntut dan mempertahankan hak atas tanah dan penghidupanya. Kali ini kriminalisasi dialami oleh 16 petani yang berasal dari Desa Olak-Olak Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat. Mereka adalah Gunadi, Muntahar, Agus Priyanto, Supono, Sunardi, Sutijan, Darmawan, Sumadi, Sulikin, Suparman, Dian, Sahar, Sutekno, Agus Sudaryanto, Suwandi dan Bambang. Muhammad Ali, Ketua Departemen Organisasi Aliansi Gerakan Reformasi Agraria mengatakan, tindakan PT Sintang Raya yang melaporkan 16 orang petani hanyalah upaya kriminalisasi untuk memastikan dominasinya di kecamatan Kubu, mengingat pengalihan dilakukan antara PT Cipta Tumbuh Berkembang dengan PT SR tanpa sepengetahuan masyarakat. Baca Selanjutnya

Sabtu, 27 Juni 2015

Habis MDGs Terbitlah SDGs

Program Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) berakhir pada 2015 dan akan diganti dengan program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Sejumlah pertanyaan mengemuka. Apakah Indonesia telah mencapai target-target pembangunan dalam delapan butir tujuan? Apakah Indonesia berhasil mengimplementasikan MDGs yang merupakan agenda pembangunan dunia? Apakah target SDGs mampu dipenuhi pemerintahan Presiden Joko Widodo? MDGs dideklarasikan 15 tahun lalu pada Konferensi Tingkat Tinggi di New York, September 2000. Pertemuan yang dihadiri 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa ini melahirkan konsensus dari para pemimpin dunia untuk mempertegas arah pembangunan dan pengentasan masyarakat miskin. Lihat Selengkapnya

Kamis, 25 Juni 2015

Menguji Sentuhan Lain Shyamalan

Penuh teka-teki, visual mencekam, dan layak ditonton. Ethan Burke (Matt Dillon), agen FBI, terbangun di tengah hutan belantara. Ia baru saja mengalami kecelakaan. Mobilnya hancur dan ia terjebak di sebuah kota asing, Wayward Pines, Idaho. Ethan tak bisa pulang. Wayward Pines adalah kota tanpa identitas yang didiami sekumpulan orang asing. Orang-orang yang lupa masa lalu. Mereka harus bersandiwara, mengikuti aturan kota, agar tidak dihukum mati. Mereka diharuskan memulai hidup baru, meninggalkan kehidupan sebelumnya. Di kota ini, membicarakan masa lalu adalah tindakan kriminal berat. Lihat Selengkapnya

Rabu, 24 Juni 2015

Rumah Tahan Gempa dari Toyota

Tak lama lagi, orang akan mengenal Toyota tak hanya sebagai merek kendaraan. Ini setelah perusahaan asal Jepang ini mengembangkan sayap ke bisnis properti. Melalui bendera Toyota Housing Indonesia, mereka mulai membangun beberapa proyek. Proyek terdekat dan mulai dipasarkan adalah rumah tahan gempa yang dibangun di Sakura Regency 3, Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat. Perumahan ini dibangun di atas lahan seluas 6,4 hektare. Di lahan ini akan dibangun 114 unit rumah dua lantai. “Rumah ini sangat cocok dengan kondisi Indonesia yang sering terjadi gempa bumi,” kata Presiden Toyota Housing Indonesia Akihiro Hara. Lihat Selengkapnya

Selasa, 23 Juni 2015

Ini Nasib Kampung Kaisa yang Pernah Menerima Kalpataru

Amandus Yoliw Kaize, Kepala Suku Malind dari Golongan Ezam di Kampung Kaisa, Distrik Malind, Kabupaten Merauke mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo pada 18 April 2015 yang ditembuskan dan diterima Yayasan Pusaka awal Juni 2015, berisi tentang laporan perampasan tanah. Dalam surat tersebut, Amandus melaporkan masalah perkebunan kelapa sawit milik perusahaan PT Agrinusa Persada Mulia yang mengambil tanah adat mereka seluas 1000 hektare. Menurut Amandus, perusahaan Agrinusa Persada Mulia membuka lahan kelapa sawit di tanah milik Suku Malind dan Yeinan yang berlokasi di Kampung Kolam, Wan dan Bupul di perbatasan Distrik Muting dan Distrik Eligobel. Lihat Selengkapnya

Senin, 22 Juni 2015

Upah Minimum Pekerja Migran Mesti Dinaikkan

Pemerintah perlu meminta kenaikan upah untuk pekerja migran kepada negara-negara yang menjadi tujuan kerja tenaga kerja Indonesia. Pasalnya, dalam praktiknya selama ini banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri kerap mendapatkan upah yang tidak layak. Analis Kebijakan pekerja migran dari Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan pemerintah sudah seharusnya memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri. Karena itu, salah satu upaya yang harus dilakukan dengan menegosiasikan ulang upah minimum untuk para pekerja migran. “Pemerintah jangan hanya mengutamakan kuantitas, dengan mengirimkan sebanyak-banyaknya tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Lebih dari itu, pemerintah juga harus mengedepankan prinsip kesejahteraan dengan meminta peningkatan upah minimum untuk para pekerja migran,” kata Wahyu ketika ditemui di Jakarta. Lihat Selengkapnya

Minggu, 21 Juni 2015

Ini Cara Mengetahui Alat Kesehatan Ilegal

Tim Inspeksi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI Rabu (10/6) melakukan penindakan sumber peredaran lensa kontak (contact lens) ilegal di salah satu wilayah di Jakarta Pusat. Lokasi ini merupakan sumber peredaran lensa kontak ilegal ke seluruh Indonesia. Dari hasil penindakan, ditemukan 2 merek lensa kontak ilegal sejumlah 200 ribu pasang atau setara 2 truk dengan nilai sebesar Rp11 milyar. Masyarakat dapat melihat produk alat kesehatan apa saja yang sudah memiliki izin edar dengan mengakses www.infoalkes.depkes.go.id dan memeriksa nomor izin distribusi. Jika tidak tertera di situs itu, maka produk tersebut ilegal dan dapat dilaporkan, kata Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Maura Linda Sitanggang. Hal ini sesuai dengan UU No. 36 tentang Kesehatan Pasal 106 ayait 1 yaitu Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar. Lihat Selengkapnya

Sabtu, 20 Juni 2015

Daftar Perlindungan yang Dibutuhkan Pekerja Rumah Tangga

Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (PRT) mendesak pemerintah memberikan perlindungan pekerja rumah tangga dengan regulasi. Pada peringatan Hari Pekerja Rumah Tangga Internasional yang jatuh pada 16 Juni, Jaringan Nasional Advokasi PRT meminta pengesahan Rancangan Undang-undang Perlindungan PRT serta ratifikasi Konvensi Internasional Labor Organization (ILO) 189 mengenai kerja layak bagi PRT. “Kami menagih janji pemerintahan Jokowi yang dalam visi dan misinya yang mencantumkan akan memberikan perlindungan bagi PRT. Hingga saat ini peraturan yang dikeluarkan tidak mencantumkan dengan jelas hak-hak bagi PRT. Justru aturan tersebut lebih banyak mengatur pihak penyalur PRT,” ujar Lita Anggreani, Koordinator Nasional Jaringan Nasional Advokasi PRT yang dihubungi, Selasa (16/6). Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2/2015. Dalam aturan tersebut tidak dicantumkan dengan jelas hak-hak PRT. Padahal, Indonesia masih belum memiliki standar gaji, waktu bekerja, beban kerja serta hari libur bagi PRT. Lihat Selengkapnya

Jumat, 19 Juni 2015

Saat Krisis Ekonomi Mengintai

Krisis ekonomi mengintai. Beban hidup semakin berat. Presiden Joko Widodo masih tertolong bulan madu yang belum usai. Situasi ekonomi Indonesia terus memburuk selama delapan bulan usia pemerintahan Presiden Joko Widodo. Beban hidup terasa semakin berat di pelbagai urusan, namun orang-orang masih lebih banyak merasakannya daripada menyuarakannya. Sebagian penjelasannya karena rakyat masih ingin menikmati bulan madu politik dari kehadiran presiden baru pilihan mereka. Sebagian alasan lain, karena senyapnya intelektual dan media mempelajari dan memperingatkan gejala krisis akibat kesibukan mempersoalkan gegap gempita politik harian. Lihat Selengkapnya

Kamis, 18 Juni 2015

Beda Ala Stalin & Kebohongan Para Bigot Trotskis

Cerita tentang kebaikan Stalin tak selalu mengenakkan. Kalau Puan dan Tuan mengehendaki kisah kisah kekejaman Stalin atau semacamnya–seperti propaganda buku buku sejarah zaman Orba–silakan tak melanjutkan membaca tulisan ini: tak akan menggembirakan. Pembaca yang Budiman, kalau kita membuka lembaran awal Faust karya Johann Wolfgang von Goethe (sering disebut Goethe saja), akan segera bersitatap dengan Mephistopheles. Ia sosok Iblis dalam karya tersebut. Pada dasarnya setiap Iblis selalu kurang ajar dan urakan. Pun, dengan Mephistopheles. Bagaimana tak urakan, ia menatang Tuhan taruhan. Nah, sosok Mephistopheles inilah yang dilekatkan pada diri Stalin. Siapa yang melekatkan? Lihat Selengkapnya

Rabu, 17 Juni 2015

Pemerintah Didesak Beli Kembali Saham Perusahaan-perusahaan BUMN

Pemerintah didesak untuk membeli kembali saham perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang sebagian telah dilepas ke publik. Tujuannya agar negara mampu menguasai seutuhnya perusahaan-perusahaan tersebut yang memiliki peran strategis untuk kepentingan masyarakat. Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Zulfan Lindan, mengatakan dalam pengelolaan BUMN, aspek amanat ideologi negara harus dipegang teguh. Ideologi itu tidak lain adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, terutama Pasal 33 ayat 2 dan 3. Pasal tersebut menyatakan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh Negara. Serta bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Lihat Selengkapnya

Selasa, 16 Juni 2015

AGRA Kecam Tindak Kekerasan Terhadap Aktivis Tani

Aliansi Gerakan Reforma Agraria mengecam tindakan Satuan Polisi Pamong Praja Riau yang mendorong Muhammad Halil dari atas pagar hingga terjatuh dan menyebabkan tangan kirinya patah. Celakanya, kepolisian dan Satpol PP membiarkan korban terkapar lebih dari 15 menit dan tidak mengizinkan temannya untuk memberikan pertolongan. Kejadian berawal ketika dua orang massa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat meminta perwakilannya masuk ke dalam, namun tidak diperkenankan petugas sehingga terjadi saling dorong dengan polisi dan Satpol PP. Massa tetap memaksa karena merasa bahwa ini satu kesempatan baik, di mana tengah berkumpul para pejabat Pemda Riau dan pemerintah pusat. Perkumpulan itu juga membahas konflik agraria dan kebakaran hutan. Karena itu, penting bagi massa untuk menyerahkan dua berkas soal konflik dan kriminalisasi tanah di Riau. Lihat Selengkapnya

Senin, 15 Juni 2015

Tata Kelola Migas Indonesia Diperintah Asing

Pemerintah Indonesia dalam menata kelola sumber minyak dan gas bumi yang dimilikinya, disebut telah diperintah asing. Sebab, dalam Undang-undang Nomor 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, terdapat pasal-pasal ganjil yang merupakan upaya untuk mendukung agenda asing. “Dalam Undang-undang Migas banyak pasal yang menunjukkan ada agenda asing untuk meliberalisasikan sumber energi migas di Indonesia,” kata pengamat ekonomi dan politik, Ichsanuddin Noorsy, saat ditemui di Jakarta. Dia menjelaskan, asing begitu peduli terhadap perusahaan-perusahaan negara yang bergerak di sektor energi. Seperti PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta penambangan migas. Kepedulian mereka tidak lain terdapat kepentingan untuk membuka celah korupsi di kedua perusahaan plat merah itu. Lihat Selengkapnya

Minggu, 14 Juni 2015

Bumi Makin Panas, Bumi Makin Ringkih

Gelombang panas disebut sebagai dampak perubahan iklim. Dunia menunggu keseriusan Indonesia. Hingga pertengahan pekan lalu gelombang panas di India merenggut sedikitnya 2.300 jiwa. Ini tragedi kedua yang paling mematikan dalam sejarah India sejak suhu ekstrem melanda negeri ini pada pertengahan April lalu. Pada tahun 1998 gelombang panas terparah menewaskan 2.541 orang. Menurut Emergency Events Database, tragedi di India merupakan gelombang panas nomor lima paling mematikan di dunia. Gelombang panas paling mematikan nomor wahid terjadi di Eropa pada 2003, yang menewaskan 71.310 orang. Lihat Selengkapnya

Sabtu, 13 Juni 2015

Perkenalkan, Sikka Negeri Naga

Kain tenun bagi kebanyakan orang mungkin dianggap sebagai aksesoris fashion atau cenderamata semata. Namun, bagi suku di daerah Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, kain tenun mengakar sangat kuat di masyarakat. Tenun adalah bagian hidup yang tidak terpisahkan dan memiliki posisi penting dalam budaya Sikka. Bagi masyarakat Sikka, kain tenun adalah media sangat penting dalam prosesi adat, seperti upacara kelahiran, perkawinan, kematian, juga upacara adat lain seperti menanam, panen, dan pesta syukuran. Sikka terletak di tengah Pulau Flores, di antara Ende dan Gunung Egon. Proses pembuatan tenun Sikka membutuhkan kesabaran dan ketekunan tingkat tinggi. Pembuatan sebuah kain seukuran sarung minimal 8 bulan. Bahan-bahan yang digunakan langsung dipetik dari alam. Dalam pewarnaan menggunakan akar mengkudu untuk warna merah, kunyit untuk warna kuning, daun nila untuk warna biru, serta warna cokelat menggunakan batang pohon kakao. Lihat Selengkapnya

Jumat, 12 Juni 2015

Konflik Agraria Masih Banyak yang Belum Selesai

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) melaporkan tahun 2014, konflik agraria di seluruh Indonesia meningkat. Jumlah konflik yang terjadi sepanjang tahun sebanyak 472 kasus. Luas wilayah yang mengalami konflik lebih dari 2,8 juta hektare dan korban tewas sebanyak 19 orang. Konflik yang terjadi antara petani atau masyarakat adat dengan perusahaan dan pemodal kerap kali melibatkan aparat polisi atau Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Konflik paling banyak terjadi di sektor infrastruktur, yaitu 215 kasus dengan jumlah luas wilayah lebih dari 74 ribu hektare. Di posisi kedua adalah sektor perkebunan dengan 185 kasus, diikuti sektor kehutanan dengan 27 kasus. Secara keseluruhan, konflik yang berkaitan dengan konsesi lahan di sektor perkebunan, kehutanan, dan pertambangan sebanyak 226 kasus, dengan jumlah luas wilayah lebih dari 1,2 juta hektare. Lihat Selengkapnya

Kamis, 11 Juni 2015

3 Dosa Lingkungan Hidup di Indonesia

Hasil riset Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) tahun 2014 menunjukkan kerusakan lingkungan Indonesia masuk tahap mengkhawatirkan. Riset tersebut dibuat berdasarkan kualitas air, tanah, udara, sungai serta iklim di Indonesia. Kerusakan lingkungan seperti pembukaan lahan hutan untuk perkebunan, pencemaran air sungai serta pencemaran udara menjadi beberapa contoh dosa lingkungan hidup di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan periode Februari-Maret 2014, terjadi kebakaran hutan dan lahan gambut seluas 24 ribu hektare. Kebakaran hutan tersebut terjadi akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan seperti kelapa sawit. Lihat Selengkapnya

Rabu, 10 Juni 2015

Catatan Harian Sopir Truk di Perth

Iqbal Aji Daryono adalah seorang seleb di jaringan media sosial Facebook. Banyak status yang diunggahnya melahirkan kontroversi. Entah dalam bidang agama, sosial, politik, atau yang sekadar remeh temeh. Tapi tak banyak yang tahu jika Iqbal juga seorang esais yang kuat. Ia menulis di beberapa media online, seperti Rappler dan Mojok.co. Meski demikian, karya terbarunya, Out of The Truck Box, menyajikan pengalamannya sebagai pengemudi truk di Australia. Iqbal seorang ayah dan suami. Seorang yang menyayangi keluarganya. Maka, ketika istrinya yang dosen mendapatkan kesempatan kuliah di Australia, Iqbal ikut serta. Dia meninggalkan segala kenyamanan di Yogyakarta, kota asalnya. Lihat Selengkapnya

Selasa, 09 Juni 2015

5 Pengingkaran Pemerintahan Jokowi

Masalah utang. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan 25 Maret 2015 mencatat posisi utang negara per Januari 2015 sebesar Rp 2.702,29 triliun dan meningkat pada Februari menjadi Rp 2.744,36 triliun. Utang tersebut melonjak dibandingkan jumlah utang negara per Desember 2014 sebesar Rp 3.860 miliar. Dan pada 20 Mei 2015 Indonesia menerima tawaran pinjaman Bank Dunia sebesar US$ 11 miliar. Sehingga pinjaman tersebut menyebabkan kenaikan utang sebesar 25% dari 4 tahun lalu. Kenyataan tersebut bertentangan dengan visi misi Jokowi JK yang tercatat dalam komitmen pengurangan utang negara secara bertahap sehingga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto berkurang. Lihat Selengkapnya

Senin, 08 Juni 2015

Noktah Merah PRD [Bagian 5]

Putus dengan Caturwangi membuat Panjul Baidowi terpukul seperti dihantam palu godam milik Thor putera Zeus. Bukan soal putusnya yang membuat Panjul merana tujuh hari tujuh mana, tapi masalah satu lubang dibagi dua. Dengan kata lain, lubang Caturwangi dibagi dengan orang lain. Inilah yang membuat puyeng. Saking puyengya ia mengitari lapangan bola di Pejaten sebanyak 16 kali [sesuai nomor PRD di Pemilu]. Sebelum mengudar lebih jauh kisah ini, saya akan mundur sejenak ke Pemilu 1999. Seperti terpaparkan pada episode sebelumnya, PRD kalah dalam pertarungan di Pemilu. Tak ada satupun wakilnya di parlemen. Ini sebetulnya bisa diduga. PRD diisi oleh generasi KPRP yang sudah liberal dalam pikiran dan selangkangan. Lihat Selengkapnya

Minggu, 07 Juni 2015

Noktah Merah PRD [Bagian 4]

Caturwangi mulai ngartis ketika di Filsafat UGM ada mogok makan, sekitar akhir 1997. Mogok makan ini merupakan ide dari Sahanudin Hamzah atau populer dengan panggilan Hamcrut, aktivis Jaker, yang setelah 27 Juli 1996 porak poranda juga organisasinya, dan Manik Wijil Sadmoko atau sering dipanggil Ngademo, mantan aktivis SMID. Mogok makan dilakukan untuk memprotes rezim yang semakin represif. Awalnya diikuti dua orang, lama kelamaan bertambah 8-10 orang. Kampus Filsafat pun kembali bergeliat. Ramai seperti pasar malam. Para desertir-desertir SMID/PRD mulai muncul satu persatu. Mereka yang sebagian besar pulang ke rumah mamanya karena takut dikejar-kejar tentara, mulai muncul satu persatu. Salah satu di antarnya adalah Caturwangi. Sebagaimana yang lain, ia penganut ideologi liberal. Lihat Selengkapnya

Sabtu, 06 Juni 2015

Puyeng Gua, Teri Mas Kentir Maju Di Kongres PRD

“Panjul Baidowi! Panjul Baidowi!” Gemuruh teriakan peserta kongres ke 8 PRD, menyambut kedatangan colon pemimpin masa lalu eh masa depan. Sementara itu, Panjul Baidowi berjalan tenang memasuki arena kongres, dangan gaya khasnya kaos lusuh bertuliskan Barcelona, celana jean belel dan sobek sobek. Gigi emasnya memancarkan caya kuning seperti warna kuning lambang PRD. Ia tersenyum sambil melambaikan tangan pada massa yang meneriakkan namanya. Dari kursi bagian depan terlihat Raja Kong selaku Dewan Sepuh dan Ketua PRD, Jambul Thukul Jabowi, duduk gelisah dengàn raut muka kusut, cemberut. Mereka terlihat saling berbisik. Entalah, mungkin mereka merencanakan siasat untuk menjegal Panjul Baidowi yang di elu-elukan peserta kongres. Lihat Selengkapnya

Jumat, 05 Juni 2015

Noktah Merah PRD [Bagian 3]

Sebelum melanjutkan perjalanan pada kisah asmara Panjul Ridowi dengan Teresia Ningrum, ada baiknya saya tuliskan dulu tentang dua heboh di tahun 90-an. Heboh pertama adalah perkara jilbab. Sekitar 10 siswi dikeluarkan dari sebuah SMA di Jakarta. Pasalnya mereka mengenakan jilbab di sekolah. Sesuatu yang dianggap melanggar aturan tentang seragam. Tentu kejadian itu mendapatkan protes dari masyarakat Muslim. Heboh kedua menyangkut polling di tabloid Monitor. Hasil polling majalah tersebut menempatkan Nabi Muhammad di urutan 11, berada di bawah tokoh-tokoh seperti Suharto, BJ Habibie, Tri Sutrisno. Bahkan di bawah Iwan Fals dan Rhoma Irama. Tentu saja hal ini menimbulkan reaksi keras. Akhirnya, tabloid itu dibredel dan pimpinan redaksinya, Arswendo Atmowiloto dikrangkeng selama 5 tahun. Lihat Selengkapnya

Kamis, 04 Juni 2015

Berkat

Berkat ilmu kedokteran, rata-rata usia manusia kini lebih panjang dari generasi nenek-moyangnya. Artinya, semakin panjanglah masa sakit-sakitan mereka sebelum meninggal. Berkat teknologi komunikasi, semakin banyak orang lebih bebas berbicara kepada lebih banyak orang, dengan cara yang lebih mudah, murah, dan cepat. Artinya, semakin sedikit kesempatan berpikir dan mendengar dalam diam. Semakin banyak salah-paham. Semakin banyak orang punya mobil, semakin rendah mobilitas mereka, karena macetnya lalu-lintas. (Ariel Heryanto)

Rabu, 03 Juni 2015

Pancasila dan Amnesia Kebangsaan

Dalam buku Sukarno, A Political Biography (1972), John D. Legge menulis sebuah bab menarik mengenai pergulatan ideologi di Indonesia. Menurut Legge, di antara para pemimpin Asia, Soekarno merupakan satu-satunya pemimpin yang membebani dirinya untuk merumuskan ideologi sendiri buat bangsanya. Ini berbeda, misalnya, dengan Gandhi yang lebih tertarik kepada kemanusiaan universal; Nehru yang terlalu santun, sehingga karenanya tak membutuhkan ideologi apapun untuk menyokong keyakinan politiknya; ataupun Ho Chi Minh yang memilih tetap bersetia pada kemapanan Marxisme. Lihat Selengkapnya

Selasa, 02 Juni 2015

PTPN Didesak Menarik Brimob di Wilayah Sengketa Tanah

Aliansi Gerakan Reforma Agraria atau AGRA mendesak PT Perkebunan Nusantara XIV untuk menghentikan pengolahan paksa dan perusakan pertanian warga masyarakat Desa Parang Luarak, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Chivas, juru bicara AGRA Sulawesi Selatan, mengatakan meningkatnya pemaksaaan pengelolaan lahan petani, tindakan teror, intimidasi dan kriminalisasi oleh PTPN XIV karena adanya suntikan dana dari PTPN X yang berinvestasi. Dana yang dikucurkan sebesar Rp 140 miliar untuk kebutuhan tanam tebu dengan luas 400 hektare. Karena itu PTPN XIV semakin brutal untuk memaksa petani untuk meninggalkan lahan pertanianya. “Oktober 2014, PTPN XIV mengerahkan alat berat yang dikawal oleh TNI, Brimob dan para preman bayaran untuk melakukan pengolahan paksa lahan-lahan yang telah di tanami oleh para petani Polongbangkeng Utara. Akibatnya banyak terjadi teror, intimidasi, dan kriminalisai dialami oleh para petani,” kata Chivas melalui keterangan resmi, Jakarta, Senin [1/6] Lihat Selengkapnya

Gerakan Rahasia Korporasi Amerika

Amerika Serikat dan dunia terlibat dalam perdebatan besar tentang perjanjian dagang baru. Pakta yang biasa disebut “free-trade agreements” ini, pada kenyataannya adalah perjanjian dagang yang “diatur”, yang disesuaikan demi kepentingan korporasi di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Saat ini perjanjian tersebut lebih sering disebut sebagai “kemitraan”, sebagaimana dimaksud dalam Trans Pacific-Partnership. Tetapi yang disebut di sini bukanlah kemitraan setara: karena Amerika yang secara efektif menentukan syarat-syaratnya. Untungnya, para “mitra” Amerika belakangan mulai melawan. Tak sulit menganalisis hal ini. Perjanjian dagang ini sudah melampaui batas perdagangan. Bahkan, sampai mengatur investasi dan kekayaan intelektual, dengan memaksakan perubahan fundamental terhadap kerangka hukum, peradilan, dan peraturan negara. Lihat Selengkapnya

Senin, 01 Juni 2015

Siaran Pandangan Mata: Fragmen

Kakaknya selalu membanggakan hubungannya yang emosional dengan radio, dengan pahlawan-pahlawan masa kecilnya, dengan Brama, Kamandanu, Kamasuta, Galang Gemilang, dan entah siapa lagi. Ia tahu, sebagaimana juga hampir semua orang yang mengenal Ulid tahu, karena kakaknya itu selalu saja menggebu dan berulang-ulang menceritakannya. Ulid ingin diakui sebagai saksi terpenting, kalau bukan satu-satunya saksi, bahwa pada satu masa ada benda hebat bernama radio. “Dan karena benda brengsek bernama televisi, benda hebat itu, bersama hal-hal hebat yang muncul bersamanya (tahu maksudnya, ‘kan?), berubah jadi benda langka dan menyedihkan,” begitulah kata yang pernah diucapkan Ulid kepadanya. Kata “brengsek” selalu dilekatkan kakaknya pada televisi, sebab yang disebut terakhir itu dianggap sebagai biang keladi terbesar menghilangnya sandiwara radio. Tapi, makian itu juga ditujukan untuk merendahkan pemujaan sang adik—yang juga berlebihan—terhadap televisi dan semua pahlawan masa kecil yang ditemukannya dari layar kaca: Trivon Ivanov, Tony Adams, Fernando Hierro, Marzuki Nyak Mat, Jaya Hartono, hingga Bejo Sugiantoro. Lihat Selengkapnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi