Kamis, 30 April 2015

Tentang Penggiringan Opini Publik Dalam Skandal Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh

Perdebatan dan perselisihan adalah hal yang wajar dan sudah seharusnya di dunia intelektual, termasuk sastra. Namun kasus buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh sungguh di luar kebiasaan. Bukan saja kasus itu sendiri, khususnya penobatan Denny J.A. sebagai salah satu “tokoh sastra Indonesia paling berpengaruh”, bersifat cukup ekstrim. Tapi ada hal yang sangat aneh dan tidak lazim terjadi dalam perdebatan di dunia sastra, yaitu diskusi intelekual antar sastrawan dan pegiat sastra seputar buku tersebut mendadak dibawa ke ranah hukum, serta disosialisasikan lewat media massa di luar konteks dunia sastra. Tindakan tersebut cukup memprihatinkan, sebab dalam sosialisasi lewat media massa tersebut terjadi usaha penggiringan opini publik yang cukup mencolok. Perhatian dialihkan dari substansi kritik terhadap buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh pada lontaran berupa kata “bajingan” dan “penipu” yang berusaha dilepaskan dari konteks perdebatannya, dan fokus digeser dari Denny JA pada Fatin Hamama. Maka dalam pembahasan ini saya akan berfokus pada permasalahan penggiringan opini tersebut. Lihat Selengkapnya

Rabu, 29 April 2015

Membeli Kebahagiaan

Ketika harus memutuskan membeli smartphone model terbaru atau membeli satu perangkat lukis cat air, saya tidak ragu memilih yang kedua. Saya tak piawai melukis, tapi menikmati kesenangan mencampur warna dan menorehkannya pada kertas. Warna-warna saling berpilin, meresap dalam pori-pori serat kertas. Mengamati hasilnya yang tak terduga adalah kebahagiaan tersendiri. Umat manusia sibuk mencari kebahagiaan. Para ekonom mengatakan, kebahagiaan merupakan indikator terbaik dari sebuah masyarakat yang sehat. Dan salah satu perdebatan klasik umat manusia: apakah uang bisa membeli kebahagiaan? Lihat Jawabannya

Selasa, 28 April 2015

Minat Baca Orang Indonesia 1:1000

Berdasarkan data UNESCO tahun 2012, indeks minat baca Indonesia hanya 0,0001. Artinya, dalam setiap 1.000 orang Indonesia, hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca. Sementara data Survei Badan Pusat Statisitik (BPS) pada 2012, penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas lebih menikmati menonton televisi (91,68 %). Dan hanya sekitar 17,66 % yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah. Lihat selengkapnya

Sabtu, 25 April 2015

Mitos tentang Perselingkuhan

Salah satu konflik yang dihadapi oleh pasangan kekasih dan pasangan suami istri adalah perselingkuhan. Ternyata ada banyak sekali mitos tentang perselingkuhan yang selama ini tak kamu ketahui. Seperti dilansir dari Yourtango, berikut mitos perselingkuhan yang wajib kamu ketahui. Lihat Selengkapnya

Minggu, 19 April 2015

Sastra yang Mengundang Polemik

Tidak lama setelah kabar tindak asusila yang dilakukan oleh pelaku sastra berinisial “S”, kali ini, jagat sastra Indonesia kembali digegerkan dengan munculnya buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh. Buku setebal 734 halaman tersebut disusun oleh Tim 8 yang terdiri dari para sastrawan, yakni Jamal D Rahman (ketua tim), Agus R Sarjono, Ahmad Gaus, Acep Zam-zam Noor, Joni Ariadinata, Maman S Mahayana, Berthold Damshauser, dan Nenden Lilis Aisyah. Buku yang diluncurkan pada 3 Januari 2014 di Pusat Dukumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Jakarta Pusat, itu lantas mengundang pro dan kontra. Mereka umumnya mempertanyakan kriteria pemilihan para tokoh sastra tersebut. Apalagi, dari ke-33 nama tersebut, terselip nama Denny JA yang selama ini lebih dikenal sebagai pengelola sebuah lembaga survei politik, sedangkan nama-nama lainnya memang merupakan sastrawan terkenal seperti Kwee Tek Hoay, Marah Rusli, Muhammad Yamin, Hamka, Armijn Pane, Sutan Takdir Alisjahbana, Achdiat Kartamihardja, Amir Hamzah, Trisno Sumardjo, HB Jassin, Idrus, Mochtar Lubis, Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, dan Iwan Simatupang. Lihat Selengkapnya

Jumat, 17 April 2015

Tambora

Matahari senja melukis siluet pepohonan di atas padang rumput berbukit­-bukit. Latar biru tua di langit tinggi meleleh menjadi jingga ketika mendekati cakrawala yang mencium laut Teluk Moyo, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Hampir tak ada angin. Tenang. Tenang yang menghanyutkan. Hari­-hari ini, dua abad lalu, pantai landai itu adalah neraka yang gelisah ketika Gunung Tambora meletus dahsyat. Lihat Selengkapnya

Kamis, 16 April 2015

Uni Eropa Tuduh Google Tipu Konsumen

Brussels - Uni Eropa menuduh Google Inc menipu konsumen dan pesaingnya dengan mengaburkan hasil pencari Web sehingga menguntungkan layanan pencarian mereka sendiri. Kesimpulan ini didapat setelah investigasi selama lima tahun dan dianggap bisa mengubah aturan bisnis online. Kesimpulan itu juga memicu dimulainya penyelidikan antimonopoli dalam sistem operasi mobile Android yang adalah elemen kunci pada strategi Google dalam mendapatkan pendapatan dari iklan online ketika orang pindah dari browser Web ke aplikasi ponsel pintar. Lihat Selengkapnya

PM Norwegia Cium Tangan Orang Rimba Jambi

Jambi - Perdana Menteri (PM) Norwegia, Erna Solberg, mencium tangan orang rimba saat kunjungannya ke pemukiman orang rimba di Senamat Ulu, Kabupaten Bungo (Jambi), Rabu. Lihat Selengkapnya

Rabu, 15 April 2015

Musuh Umat Islam: Jokowi dan PDIP

Dalam kongres ke 8 PRD baru-baru ini, terlihat wajah Ajianto Dwi Nugroho, kader Kasebul [Kaderisasi Sebulan] lulusan Fisipol UGM, berada di arena kongres. Memang itu kongres terbuka sehingga siapa saja bisa hadir. Tapi pertanyaan perlu diajukan: mengapa ia sampai mengusahakan dirinya muncul di arena kongres PRD? Sebatas kebetulan? Atau ada tujuan lain? Lihat Selengkapnya

Senin, 13 April 2015

Rumah bagi Makna

Kata sering diibaratkan sebagai rumah bagi makna. Dan adab mengajar kita bahwa rumah itu sepatutnyalah necis, tidak peduli siapa atau berapa banyak penghuninya, tidak peduli apakah mereka betah atau tidak tinggal di sana. (Eko Endarmoko)

Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto

Soekarno sudah kuliah di Bandung pada hari ketika tentara Belanda menggedor rumah mertuanya di sebuah tengah malam buta medio September 1921, dan lalu menggiringnya ke dalam tahanan di bawah todongan bayonet. Ia waktu itu juga sudah membawa serta Siti Oetari, isterinya, anak pertama Tjokroaminoto, untuk tinggal bersamanya di rumah kos Haji Sanusi. Di rumah itu, Soekarno dan Oetari tidur di kamar terpisah. Menurut pengakuannya, ia memang lebih menganggap Oetari sebagai adik ketimbang isterinya. Itu sebabnya, seturut pengakuannya kepada Inggit Garnasih, isteri Haji Sanusi yang kemudian diperisterinya, ia belum pernah “menyentuh” gadis itu. Lihat Selengkapnya

Minggu, 12 April 2015

Zadul

Apa kita mesti ganti jadul dengan zadul? (Eko Endarmoko)

Sabtu, 11 April 2015

Bergumpal-gumpal

Bergumpal-gumpal semangat, nol konsep/ide/pemikiran - buat apa, coba? (Eko Endarmoko)

Kamis, 09 April 2015

Dari Berkeley Hingga Harvard

Jika kita menengok kembali ke belakang, “Mafia Harvard” bukan hanya pernah membuat gerah Kremlin. Pada 1997, ketika krisis moneter sedang mengguncang Indonesia, banyak orang juga menyoroti kerja Tim Harvard di Lapangan Banteng. Lihat Selengkapnya

Minggu, 05 April 2015

Mantan

MUNIR: Nama pahlawan pejuang hak asasi ini telah diabadikan sebagai nama jalan di Belanda, negara yang dicaci-maki di Indonesia dalam setiap perbincangan sejarah karena statusnya sebagai mantan penjajah. Ini bukan pertama kalinya Belanda memilih nama dari bekas jajahan untuk nama jalan. Lihat Selengkapnya

Sabtu, 04 April 2015

Illusive Government

Ilmu politik sudah mengenal konsep "divided government." Mungkin kini kita bisa menambahkan konsep baru. "Illusive government", misalnya. Atau "fatamorganic government". (Abdul Gaffar Karim)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Dartar Isi