Dalam suatu penelitian,
saya sebagai seorang ekonom meminta agar seorang profesor agronomi berpikir, karena menurut pikiran saya tidak mungkin 100 persen dari seluruh areal pasang surut bisa ditanami kedele sesudah padi, karena 100 persen padi pun sudah sulit. Ternyata sang profesor agronomi tetap pada kesimpulannya bahwa itu memang bisa, asal… permukaan air benar-benar dimonitor sebagaimana disarankannya. Ya, dia berpikir sesuai dengan
ceteris paribus, kalau semuanya berjalan sebagaimana terjadi dalam model yang dibuatnya. Dia berpikir dengan berpijak pada model, bukan berpijak pada realita. Dia telah memperkosa agar realita tunduk kepada keinginannya, sehingga dia bisa
ngomong apa saja menurut keinginannya.